bontangpost.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca buruk di wilayah-wilayah di Indonesia. Kondisi itu diperkirakan dapat terjadi dalam rentang waktu dari 10 hingga 16 November.
Peringatan itu menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat dan pihak terkait terhadap potensi dampak cuaca ekstrem yang dapat melibatkan fenomena seperti hujan lebat, angin kencang, atau bahkan risiko banjir, dan longsor.
BMKG juga memantau dan mewaspadai kemungkinan kondisi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Perhatian khusus diberikan terhadap potensi hujan lebat, badai petir, hujan es, dan bahkan risiko banjir, yang dapat terjadi sebagai dampak dari pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO) serta adanya gelombang aktif atmosfer Khatulistiwa dan Kelvin di wilayah tertentu.
Fenomena itu diyakini berkontribusi terhadap potensi pengembangan iklim dan formasi awan hujan yang dapat memengaruhi secara signifikan kondisi meteorologis di daerah terkait. Adanya bibit siklon tropis 94W turut menjadi faktor menonjol yang berpotensi memperburuk kondisi cuaca di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG memperhatikan perkembangan tersebut sebagai elemen penting dalam analisis cuaca ekstrem. Karena bibit siklon tropis dapat memicu intensifikasi hujan, angin kencang, dan risiko banjir, yang semakin menambah kompleksitas situasi meteorologis di wilayah-wilayah yang terdampak.
Dilansir JawaPos.com dari laman berita thestar.com.my, menurut informasi yang terdapat di laman BMKG, sejumlah wilayah di Indonesia dihadapkan pada potensi terjadinya hujan lebat.
Daerah-daerah yang mungkin terpengaruh antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Riau, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Papua Barat.
Peringatan dini itu penting bagi masyarakat dan pihak terkait di wilayah-wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem bisa saja muncul seperti banjir, longsor, dan gangguan lainnya yang dapat timbul akibat hujan lebat yang berkepanjangan.
Menurut peringatan BMKG, beberapa wilayah di Indonesia dapat menghadapi potensi badai petir. Termasuk di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Papua Barat.
BMKG menyatakan, pada November, proyeksi curah hujan secara umum tergolong rendah hingga sedang dengan rentang 0-150 mm dalam kurun waktu 10 hari. Dengan demikian, walaupun perkiraan curah hujan tidak mencapai tingkat tinggi, potensi badai petir di sejumlah wilayah tetap menimbulkan kebutuhan untuk tetap waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
”Potensi cuaca ekstrem pada masa transisi cukup besar, antara lain hujan lebat disertai petir, angin kencang, bahkan hujan es,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Dia menegaskan, arah angin akan mengalami variasi yang mencolok, dapat menyebabkan perubahan cuaca yang cepat dari panas ke hujan atau sebaliknya. Meskipun demikian, secara keseluruhan, cuaca cenderung cerah pada pagi hari, kemudian awan mulai terbentuk pada sore hari, dengan perkiraan hujan turun pada periode sore atau malam hari. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post