SAMARINDA – Sebagai salah satu kota banjir, warga Kota Tepian perlu berhati-hati. Pasalnya, memasuki akhir tahun Samarinda diprediksi dilanda musim hujan.
Antisipasi ini dilakukan berkaca pada kejadian beberapa bulan lalu. Yang mana untuk tahun 2018 Samarinda pernah mengalami hujan dengan intensitas tinggi yakni pada Mei lalu. Hal tersebut pun sempat melumpuhkan aktivitas kota.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, Sutrisno mengatakan, kala itu curah hujan berada pada 101 milimeter. Karena Samarinda memang selalu tergenang hal itu pun menyebabkan banjir terparah untuk 2018.
“Untuk akhir tahun kami memprediksikan intesitas hujan tinggi akan kembali terjadi. Siklusnya antara Desember- Januari mendatang. Curahnya berada pada kisaran 101 atau lebih sedikit,” tutur dia, Selasa (6/11) kemarin.
Ia mengakui, Kota Tepian memang memiliki kawasan resapan yang rendah. Sehingga, apabila kondisi cuaca yanag tergolong ekstrem terjadi lagi, maka dikhawatirkan hal yang sama akan terulang.
“Sekarang kondisinya antara badan jalan dengan parit disini hampir sama. Belum lagi resapan air juga terus berkurang. Hal ini menyebabkan genangan semakin lama surut,” ungkap dia.
Untuk saat ini, imbuhnya, penyebaran hujan memang masih belum merata. Namun, masyarakat tentunya sudah mulai merasakan, Samarinda mulai dilanda hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan musim penghujan sendiri sebenarnya sudah mulai terjadi semenjak akhir Oktober lalu.
“Hujan diperkirakan akan melanda seluruh kota pada pertengahan November nanti,” ujar Sutrisno.
Kendati demikian, ia memastikan pihaknya akan memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebelum terjadi hujan dengan intesitas ekstrim.
Hal yang sama pun diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Abdul Khair. Ia mengaku, untuk kegiatan antisipasi pihaknya juga telah merapatkan hal ini.
“Kami baru saja merapatkan (Selasa) nanti untuk pemberitahuan awal untuk bencana longsor terutama daerah rawan. Nantinya akan kami berikan brosur kepada setiap RT. Seperti daerah Selili dan Swandi,” kata dia.
Untuk kawasan banjir, pihaknya juga telah mempersiapkan peralatan tambahan seperti perahu karet untuk mengavakuasi warga. “Kami juga akan berkoordinasi dengan BPBD Kaltim untuk mem backup,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post