BONTANG – Albotyhl, obat sariawan dengan kandungan policresulen jadi perbincangan hangat belakangan ini. Namun, di balik rekomendasi yang dikeluarkan oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dibekukan izin edarnya, obat satu ini banyak diminati oleh masyarakat Bontang. Terutama bagi mereka yang menderita sakit sariawan.
Petugas Apotek Karunia 2, Miarni menyatakan tiap bulannya sekitar tiga lusin atau setara dengan 36 botol berukuran 5 mililiter ludes terjual. Adapun obat ini terdapat tiga kemasan yakni ukuran kecil kemasan 5 mililiter, 10 mililiter, dan 30 mililiter.
“Ukuran 5 mililiter yang paling laku,” kata Miarni kepada Bontang Post, Jumat (16/2).
Semenjak isu sehubungan bahayanya menggunakan Albotyhl berkembang, produk ini masih dicari oleh warga. Miarni mengatakan Kamis (15/2) sore hari terdapat satu orang yang membeli di apotek tempat bekerjanya itu.
“Kemarin (dua hari yang lalu, Red.) masih ada, mungkin belum banyak orang tahu,” ungkapnya.
Sampai sejauh ini, Miarni masih mendapat kabar penarikan obat tersebut melalui informasi dari internet saja. Dikatakannya, belum ada edaran secara resmi berkenaan dengan penarikan obat tersebut.
“Hari ini, kami (petugas apotek, Red.) tarik dari etalase ini. Ini keputusan dari apotek sendiri karena sudah banyak kabar,” ujar Miarni.
Senada, Apotek Kimia Farma yang berlokasi di Jalan A. Yani, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara juga belum mendapatkan surat resmi dari produsen produk bersangkutan yaitu PT Pharos Indonesia terkait penarikan. Penanggung jawab Apotek Kimia Farma, Rani mengungkapkan perbedaan kasus ini dengan penarikan obat Viostin DS yang mengandung DNA babi.
“Kaya Viostin DS kemarin ada infonya jadi nanti dari sana (produsen) infokan Viostin DS bakal ditarik jadi mohon disimpan, langsung kami (petugas apotek, Red.) sisihkan. Sementara ini belum ada,” ungkap Rani.
Ia telah melakukan koordinasi dengan pimpinan Kimia Farma yang berada di Samarinda. Hasilnya pun tak jauh beda yaitu menunggu informasi dari produsen. Akan tetapi inisiatif dari apotek melakukan penahanan obat untuk tidak diperjualkan terlebih dahulu. Dalam satu bulan Apotek Kimia Farma cabang A. Yani, Kota Bontang berhasil menjual 10 botol Albotyhl untuk ukuran 5 mililiter. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: