Direksi Diminta Lakukan Pembenahan
BONTANG – Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada disoal Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD, Bakhtiar Wakkang. Menurutnya, direksi dan manajemen rumah sakit plat merah itu harus melakukan pembenahan sistem pelayanan. Pasalnya, banyak masyarakat yang mengeluhkan sistem antre rumah sakit yang disinyalir ada praktik kecurangan.
Kepada Bontang Post, Tiar –begitu akrab disapa mengaku belum lama ini mendapat keluhan terkait pelayanan buruk nomor antrean di RSUD. Kabarnya, pengambilan nomor antrean dibuka pada dini hari sejak puku 00.00 Wita.
Diduga dimanfaatkan oknum rumah sakit yang mengambil keuntungan dengan bekerja sama dengan pasien atau keluarga pasien yang hendak mengambil nomor antrean.
“Saya dapat informasi, dan ini juga berdasarkan pengamatan saya di sana, kalau ada oknum yang bermain soal nomor antrean. Ngambilnya banyak, kasian yang datang pagi dengan niatan supaya tidak antre, malah setelah dia datang ternyata malam sudah ada yang ambil nomor banyak,” ungkapnya Minggu (3/9).
Menurutnya, indikasi adanya praktik main mata antara oknum rumah sakit dengan pasien atau keluarga yang hendak mengantre bukan kali pertama. Namun sudah terjadi bertahun-tahun. Karenanya, ia meminta direksi agar melakukan pembenahan dalam pelayanan ini. Apalagi, informasi perihal kabar tersebut sudah bukan rahasia umum.
“Ini saya dapat postingan seseorang yang membuat status di facebook, dia mau ambil antrean BPJS sekira pukul 00.00 Wita dini hari, pas dia mau ambil sudah nomor 88. Padahal orang yang ada baru sekitar 20 orang. Dan dia bilang ada security yang mengambil sampai banyak,” ucap Tiar membaca postingan netizen yang mengeluhkan sistem pengambilan nomor antrean di RSUD.
Ia menambahkan, pasien rumah sakit tidak hanya berasal dari Bontang saja, namun juga berasal dari Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Jika praktik ini benar dan dibiarkan oleh pihak direksi dan manajemen tentu akan merugikan waktu dan materi pasien dari luar kota.
“Ini jadi pembicaraan, kami minta manajemen menertibkan hal ini, server jangan diaktifkan malam. Karena pelayanan dilakukan pagi hari. Kasihan orang jauh dari luar kota, bagaimana untuk berobat mereka tidak punya kenalan. Berapa biaya yang mereka keluarkan lagi. Sering saya dapat seperti ini. Beda kalau kasus UGD itu yang boleh diprioritaskan,” tukasnya. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post