SANGATTA – Pelayanan Kantor Desa dibeberapa Kecamatan dikabarkan tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kantor desa tersebut tutup.
Diantara kantor desa yang diduga menghentikan pelayanan ialah Desa Batu Timbau Kecamatan Batu Ampar, Desa Suka Rahmad Teluk Pandan, dan Desa Marga Mulya Kombeng.
Dari informasi dan foto pengumuman yang beredar di media sosial, pelayanan terpaksa dihentikan lantaran dilandasi beberapa pertimbangan.
Pertama, kerena tunjangan kerja staff, dan perangkat desa, penghasilan tetap, serta operasional kantor desa tak kunjung cair.
“Pengumuman. Sehubungan tunjangan kerja, penghasilan tetap dan operasional kantor desa tidak cair, mulai Tanggal 2 Januari 2018 sampai dengan waktu yang belum ditentukan pelayanan kantor desa tutup. Tetanda Kepala Desa Marga Mulya,Ladi Purnomo,” tulis pengumuman tersebut.
Begitupun dengan surat pemberitahuan di Desa Batu Timbau Kecamatan Batu Ampar. Tak bedanya dengan Desa Marga Mulya, desa ini juga memberikan pengumuman jika menghentikan aktivitas desa untuk sementara.
“Diberitahukan kepada seluruh staff Desa Batu Timbau, bahwa dengan tidak adanya aktivitas di Kantor Desa, maka untuk sementara waktu diliburkan mulai hari Jumat (29/12) sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Tertanda Zainuddin,” tulis surat pemberitahuan tersebut.
Pemandangan yang sama juga terjadi di Desa Suka Rahmat Kecamatan Teluk Pandan.
“Dengan tidak cairnya tunjangan bagi staff, perangkat desa serta tidak adanya danan operasional kantor, mulai Tanggal 2 Januari 2018 sampai dengan batas wajtu yang belum ditentukan pelayanan kantor Desa Suka Rahmat tutup,” tulisnya.
Sementara itu, Kepala Desa Marga Mulya, Ladi mengatakan jika pelayanan tetap buka sepertu biasa. Hanya saja tidak maksimal.
“Pelayanan tidak maksimal seperti biasanya. Staff mau masuk silahkan. Enggak masuk silahkan. Mau gantian masuk silahkan. Kami tidak bisa berbuat banyak,” kata Ladi.
Pekerjaan terpaksa disesuaikan dengan keadaan saat ini. Dirinya selaku Kepala Desa tak dapat berbuat banyak.
“Mau bagaimana lagi. Kepala desa tidak bisa berikan talangan juga. Mau beli kertas sama tinta saja enggak bisa. Kami dapat penghasilan dari sini (kerja di desa) saja. Pelayanan enggak mungkin pake lisan saja,” katanya.
Lahirnya pelayanan yang tidak maksimal ini merupakan imbas dari belum cairnya anggaran desa.
“Kami tidak tau kapan stabilnya. Ya melihat situasi dan kondisi. Inti dari hal ini ialah agar Pemkab Kutim bisa memberikan perhatian lebih,” katanya.
Sementara itu, Kades Sangatta Utara dan Sangatta juga tak luput dari pantauan media ini. Hanya saja, sampai berita ini diterbitkan, Kades Sangatta Utara belum memberikan jawaban. Hanya Kades Sangatta Selatan yang memberikan respon.
“Sementara belum mas (hentikan pelayanan),” kata Kades Sangatta Selatan Sjaim. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: