bontangpost.id – Upaya untuk mendapatkan bantuan perbaikan jalan, trotoar, hingga jembatan melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun depan dipastikan bertepuk sebelah tangan. Setelah pemerintah pusat tidak memasukkan satu pun dari pengajuan yang disodorkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK).
Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin mengatakan ada beberapa kegiatan yang sebelumnya telah diajukan. Meliputi, perbaikan Jalan Soekarno-Hatta, Urip Sumoharjo, M Roem, Damai, Satya Lencana, Asmawarman, hingga penggantian konstruksi jembatan di Jalan Pontianak.
“Sudah finalisasi APBN, Bontang tahun depan tidak dapat DAK untuk sektor bina marga,” kata Anwar.
Padahal pihaknya terus memasukkan beberapa kegiatan melalui aplikasi tersedia. Tidak adanya bantuan lantaran kemantapan jalan dianggap lebih dari 80 persen untuk seluruh infrastruktur di Kota Taman. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim asistensi dari pemerintah pusat.
“Jadi belum dibantu melalui DAK,” ucapnya.
Dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim yang mendapatkan bantuan hanya empat daerah. Rinciannya, Berau Rp 41 miliar, Paser Rp 22 miliar, PPU Rp 20 miliar, dan Mahakam Ulu Rp 31 miliar. Daerah itu skemanya DAK penugasan. Ia menerangkan beberapa titik ruas jalan sesungguhnya membutuhkan perbaikan. Utamanya akses menuju Bontang Lestari dan Jemabatan Jalan Pontiakan.
Rencananya Dinas PUPRK tetap akan mengajukan melalui sumber lain. Baik itu Bankeu dari Pemprov Kaltim maupun APBD Bontang tahun depan. Termasuk melalui APBD dengan jalur Impresiba. Tahapannya sudah dilalui salah satunya asistensi perencanaan review desain dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional. Menaikkan status jalan yang saat ini mampu menahan beban lima ton menjadi 20 ton. Dengan produk perkerasannya beton.
“Daerah hanya menerima manfaat tetapi yang melaksanakan ialah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional,” tutur dia.
Diketahui pada tahun ini, Bontang mendapatkan bantuan DAK untuk infrastruktur jalan sebesar Rp 4,1 miliar. Perbaikan ini menyasar sebagian ruas jalan Soekarno-Hatta. Utamanya titik dengan kerusakan terparah. Perbaikan ini sebagian besar kuantitasnya ialah pengerjaan pengecoran. Dilakukan secara parsial. Adapun pengaspalan sasarannya cukup sedikit. Hanya di beberapa titik yang kondisi betonnya retak. Sementara di 2021 kondisinya serupa dengan tahun depan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post