BONTANG – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bontang sudah menyerang 343 pasien hingga 22 Februari 2019. Wali Kota Bontang Neni Moeniaeni meminta agar jangan sampai menjadi kejadian luar biasa (KLB). Masyarakat pun diajak cegah DBD dengan mengurangi sampah plastik.
“Jangan sampai KLB, tapi kami melakukan fogging fokus pada wilayah yang terserang DBD,” kata Neni saat ditemui usai menghadiri car free day, Ahad (24/2).
Neni mengungkapkan, seyogianya fogging fokus dilakukan jika terdapat tiga kasus DBD dalam satu wilayah itu. Tetapi, ia meminta Diskes Bontang walau terdapat satu kasus lakukan fogging fokus.
“Kalau perlu fogging menyeluruh. Itu (fogging) sudah dilaksanakan oleh pemerintah bekerja sama dengan perusahaan,” ujarnya.
Disinggung mengenai fogging yang dinilai kurang efektif untuk mencegah DBD, Neni mengatakan kembali lagi kepada sampah dan lingkungan. Masyarakat, kata dia, bisa mengurangi sampah plastik sambil berlaku hidup sehat. Hal itu diharapkan bisa mengurangi tempat-tempat bertelur nyamuk dengan tidak adanya sampah plastik.
“Kembali lagi ke kebersihan, karena pengurangan sampah plastik bisa memutus rantai perkembangan nyamuk,” ungkap Neni.
Sebelumnya, Kasi Surveilans, Imunisasi, Wabah, dan Bencana Diskes Bontang Adi Permana mengatakan terdapat tujuh kelurahan yang dinilai angka kasus DBD nya tertinggi di Bontang. Di antaranya Berebas Tengah, Berbas Pantai, Tanjung Laut, Apiapi, Gunung Elau, Gunung Telihan, dan Loktuan.
“Awal tahun ini kasus tertinggi dan perlu kekhawatiran. Soal KLB memang yang menentukan kepala daerah, karena untuk mengubah status ada implikasinya,”pungkasnya.(mga/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post