SANGATTA – Baik masyarakat umum terlebih perusahaan yang akan membuka lahan baru, wajib melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim. Hal ini untuk menghindari mewabahnya serangan nyamuk malaria di lokasi pembukaan lahan sekitar.
Kaidahnya, saat lahan dibuka, maka nyamuk malaria akan menyerang pembuka lahan. Parahnya, nyamuk tersebut masuk ke pemukiman dan menularkan penyakitnya kepada penduduk sekitar.
“Jadi harus lapor kepada kami. Dengan begitu bisa segera diantisipasi,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kutim, Yuwana Sri Kurniawati.
Laporan dimaksud agar pemerintah dapat bersiap membentengi serangan nyamuk mematikan tersebut. Salah satu yang akan dilakukan ialah memberikan kelambu anti nyamuk dan obat obatan.
“Akan bahaya jika tidak dicegah. Karena penyakit malaria akan menular kepada yang lain. Untuk itu perlu diantisipasi sebelum terjadi,” katanya.
Jangan sampai, kasus 2017 terulang kembali pada 2018 ini. Pada tahun lalu, cukup banyak yang terkena malaria. Yakni sebanyak 54 kasus.
Tersangka ditemukan di Desa Mubar Kecamatan Sandaran. Kemudian sempat merambah ke Busang dan Batu Ampar.
Hanya saja kasus ini sudah dapat diatasi. Penderita mengalami penurunan. Salah satu yang dilakukan Diskes ialah menyebar kelambu anti nyamuk di daerah terdampak.
“Target kami 2020 seharusnya bebas malaria. Mudahan saja target tersebut tercapai,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: