bontangpost.id – Pernyataan eksekutif bahwa area terdampak banjir berkurang dibanding tahun sebelumnya dikritik legislator. Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina mengatakan meragukan pernyataan tersebut. “Memang boleh berpendapat semua orang. Itu saya yakin asumsi pribadi dari kepala OPD,” kata Amir.
Politikus Partai Gerindra ini mengakui ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan untuk penanganan banjir. Berupa penurapan sungai dan pengangkutan sedimen di sejumlah titik. “Memang tapi secara logika efeknya belum mengurangi banjir,” ucapnya.
Apalagi bentuk penanganan jangka menengah dan panjang yang tertuang dalam masterplan belum dieksekusi hingga saat ini. Salah satunya terkait rencana pembuatan polder di sejumlah titik. Bahkan dalam masterplan tersebut juga dipandangnya tidak tertera terkait penanganan banjir rob.
“Ini belum apa-apa sudah bicara pengurangan area terdampak banjir. Padahal apa yang ada di masterplan belum diapa-apain,” tutur dia.
Berdasarkan data yang dipaparkan, dampak yang ditimbulkan banjir sejak tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Pada 2020, sebesar 510 hektare lahan di Bontang terendam akibat banjir. Luasan dampak banjir menyusut pada 2021 yakni 355 hektare sedangkan pada 2022 yakni tersisa 179 hektare lahan.
“Alhamdulillah, setiap tahun dampak yang ditimbulkan mulai menurun. Dan ini data riil,” ujarnya.
Menurut Amir, menurunnya dampak yang ditimbulkan banjir berkat program penanganan yang telah dilakukan. Mulai normalisasi sungai, pengerukan sedimen pada drainase dan sungai serta pembangunan turap.
Meski mengakui adanya keterbatasan anggaran, penanganan banjir tetap diprioritaskan. Misalkan tahun ini pihaknya akan membangun turap di kelurahan Api-api, dan Gunung Elai.
Pun tahun ini Pemerintah Kota Bontang mendapat bantuan alat dari pemerintah pusat untuk menambah volume danau Kanaan. Tujuannya menampung air dari hulu guna mencegah aliran air langsung ke permukiman.
Sementara penanganan banjir pada 2024 ialah dengan membuat kolam polder di danau Kanaan dan membangun kolam depresi.
“Penanganan banjir tetap jadi prioritas kami. Tahun ini kami juga dapat bantuan dari provinsi bekerja sama dengan Korem untuk normalisasi sungai di Kanaan. Semoga saja banjir segera teratasi,” tutupnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post