SANGATTA – Jelang datangnya Ramadan biasanya harga barang naik dan gas elpiji tiga kilogram langka. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Timur (Disperindag Kutim), Achmad Dony mengaku bahwa persediaan gas elpiji jelang puasa aman. “Kita pastikan stok gas elpiji jelang bulan puasa dan Idul Fitri tetap aman,” terangnya saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Dia menyangkal atas tanggapan masyarakat yang mengeluh kelangkaan elpiji tiga kilogram. Menurutnya persediaan elpiji akan dtambah oleh PT. Pertamina. Dirinya mengaku belum mengetahui pasti berapa persen tambahan tersebut. Namun dipastikan mampu memenuhi kebutuhan warga.
“Saya sudah berkoordinasi dengan perusahaan tersebut. Jadi pihak Pertamina akan memberi tambahan elpiji untuk Kutim. Lalu yang dibilang elpiji langka itu tidak benar. Saya sudah selidiki juga, ternyata yang sering menyinggung disosial media perihal kesulitan mencari gas itu mereka pengecer gas,” katanya.
Selain itu, distribusi elpiji tambahan tidak ke pangkalan. Melainkan adanya rencana langsung disalurkan ke operasi pasar. “Rencananya nanti disalurkan bukan lagi ke pangkalan, tapi ke operasi pasar. Kegiatan tersebut akan kita lakukan selama empat minggu dibulan puasa dengan sistem menyasar ke beberapa kecamatan,” terangnya.
Dia mengatakan kejadian kelangkaan kerap dikeluhkan warga jelang ramadan. Namun saat dirinya melakukan operasi pasar murah, gas tidak banyak terjual. Ia merasa hal seperti ini hanya permainan.
“Bila saja masyarakat memahami untuk beli di agen resmi hal ini tidak akan terjadi. Saya rasa hanya pengecer nakal yang mempermainkan kami. Bahkan saya sudah pernah mencoba membuka operasi pasar, dengan menjual gas tiga kilo seharga Rp 23 ribu, dari pagi hingga malam tidak habis terjual. Kesimpulannya gas di Sangatta tidak langka,” jelasnya.
Menurutnya tidak jujurnya pedagang menjadi penyebab sulitnya masyarakat membeli gas bersubsidi tersebut. Dirinya berharap sifat jujur dapat ditanamkan pada setiap individu.
“Jiwa pedagang kita di Kutim ini masih kurang kesadaran. Pasalnya pengecer hanya boleh membeli lima tabung paling banyak. Namun masih saja ada penjual yang membeli lebih dari kapasitas yang ditentukan. Kedepannya kami akan melakukan penjualan gas dengan jalur birokrasi kompleks. Kami lakukan ini semua demi masyarakat,” tandasnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: