USG (ultrasonografi) bukanlah hal yang asing bagi masyarakat. Saat ini, hampir semua orang mengenal alat diagnostik yang memanfaatkan gelombang suara dan menghasilkan gambaran janin dan kondisi kehamilan, yang dapat dilihat di layar komputer.
SAYANGNYA tak banyak yang benar-benar mengerti fungsi USG. Banyak ibu hamil memeriksakan kehamilannya hanya sekadar untuk mengetahui berat janin atau jenis kelamin. Bahkan hampir sebagian besar pertanyaan pertama yang diajukan ibu hamil saat dilakukan USG selalu sama: “Apa jenis kelamin anak saya dok?”
Sebenarnya pertanyaan tersebut tidak salah, namun fungsi USG bukan hanya diperuntukkan hal tersebut. “Fungsinya banyak, terutama untuk mendeteksi kelainan janin. Kalau hanya melihat jenis kelamin janin saja, di usia 13 sampai 14 minggu pun sudah bisa dideteksi secara tepat,” ujar dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Fakhruzzabadi, MKes, SpOG.
Dijelaskan dokter yang akrab disapa Badi ini, USG berbeda dengan rontgen atau X-ray. Karena, USG tanpa menggunakan radiasi. Sehingga tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tanpa efek samping (non invasif), dan tentunya aman bagi ibu dan janin.
“USG bukan hanya digunakan dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan saja, tapi juga digunakan oleh dokter Spesialis Radiologi untuk pemeriksaan organ tubuh pasien secara menyeluruh, dan juga digunakan pula oleh dokter Spesialis Jantung yang khusus menilai kondisi jantung pasien,” jelasnya.
USG dalam pemeriksaan kehamilan, saat ini semakin berkembang. Hadirnya teknologi USG telah banyak membantu dokter kandungan dalam memantau perkembangan kehamilan. Dengan adanya teknologi tersebut, akan mempermudah dalam pemantauan kehamilan agar aman dan mudah sampai persalinan.
Kini, perkembangan USG tidak lagi sekadar gambar yang hitam-putih (2D), melainkan juga USG tiga dimensi (3D) dan empat dimensi (4D). Dengan resolusi yang semakin tinggi, membuat peningkatan ketepatan diagnosis kelainan kehamilan secara detil.
“Pemeriksaan USG 3D sebenarnya dilakukan dengan menggunakan mesin yang sama dengan USG 2D. Perbedaannya hanya pada visualisasi janin. Pada pemeriksaan USG 2D tergambar dalam bidang datar (2 dimensi), sedangkan USG 3D dapat melihat lekuk tubuh janin secara 3 dimensi (panjang, lebar dan tinggi). Dengan USG 3D, pasien dan dokter lebih mudah melihat struktur tubuh janin, semisal adanya bibir sumbing,” kata Badi.
Sedangkan USG 4D berarti menambahkan unsur gerak ke dalam gambar USG 3D, sehingga disebut juga sebagai “Live 3D”. USG 4D mampu melihat gerakan janin, sehingga dapat memberikan informasi lebih banyak mengenai keadaan janin, terutama dalam pengamatan perilaku janin (fetal behavior). “USG live 3D juga mampu menyimpan gerakan dalam database komputer, yang selanjutnya bisa dilihat ulang, seperti melihat film. Salinannya dapat disimpan di CD atau flashdisk.” terangnya.
Kekurangan USG 4D lanjut Badi, adalah ketergantungan posisi janin. Bila janin berposisi tengkurap, maka sulit untuk melihat organ tubuh bagian depan, seperti jenis kelamin, bentuk wajah, keadaan tangan dan kaki, serta dinding dada dan perut. “Untuk bisa melihatnya, harus menunggu janin bergerak hingga wajah janin menghadap ke depan (ke arah pemeriksa). Untuk merekam gerak janin juga membutuhkan waktu USG lebih lama karena butuh waktu beberapa detik untuk merekamnya,” tuturnya.
Selain itu ada pula USG Doppler, yang digunakan untuk pengukuran aliran darah, terutama aliran tali pusar. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan atau kesejahteraan janin. Jadi, kemampuan tiap USG berbeda-beda dari segi resolusi, fungsi analisis dan tampilan gambar. Hal Itulah yang menyebabkan harga mesin USG berbeda-beda.
Selain untuk memeriksa keadaan kehamilan, USG juga dipergunakan untuk melihat kondisi organ reproduksi atau kandungan seorang wanita yang tidak hamil. Dari pemeriksaan USG, kandungan dapat dideteksi adanya kelainan ataupun tumor pada organ reproduksi seperti mioma dan kista. “USG juga membantu mendeteksi masalah pada seorang wanita yang kesulitan hamil. Jadi, sebenarnya fungsi dan kegunaan USG sangat luas,” pungkasnya. (rw)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post