SANGATTA – Harga bawang merah maupun putih di Kutim mengalami kenaikan, bahkan termahal di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Dikatakan oleh Asisten II Pemkab Kutim, Rupiansyah saat agenda rutin coffee morning. Ia menerangkan harga bawang mengalami lonjakan tinggi dan memengaruhi inflasi.
“Biasanya harga yang paling mahal di Kubar. Tapi kali ini kita termahal se-Kaltim,” katanya, Senin (12/11).
Ia mengatakan, hal ini kerap menjadi momok setiap pengujung tahun. Selain itu, dirinya memprediksi hal tersebut dipicu oleh akses angkutan yang jauh.
“Di akhir tahun biasanya harga naik. Mari ke lapangan untuk mengecek langsung. Inflasi bisa terpicu karena akses pengantaran yang cukup jauh ke Kutim,” jelasnya.
Ia berharap pada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) agar bisa menyelesaikan permasalahan ini.
Di tempat yang sama, Kadisperindag Kutim, Edward menuturkan ketakutan akhir tahun biasanya merangsang kenaikan harga. Menurutnya di Kutim sendiri tidak terlalu besar, karena komoditas pangan mayoritas kiriman dari luar daerah.
“Insyaallah hingga akhir tahun harga akan tetap stabil. Kalau masalah bawang naik dan termahal itu karena Kutim selalu menyediakan kebutuhan pangan yang berkualitas,” tandasnya.
Menurutnya jika naik menjadi paling mahal karena barang baru. Bukan stok lama seperti daerah lain yang memang memiliki gudang.
“Tim kami tetap gerak, pedagang kita itu kalau barang habis baru pesan lagi. Tidak sempat stok lama. Makanya mengikuti harga baru,” tuturnya.
Terpisah, salah satu pedagang di Pasar Sangatta Selatan, Suhenda mengatakan harga bawang terpantau stabil. Bahkan dirinya menjual di harga Rp 16-20 ribu. Tidak ada kenaikan yang signifikan.
“Tidak ada yang naik, harga masih murah. Belum tahu nanti kalau dekat natal dan tahun baru,” paparnya.
Menurutnya, harga bawang khususnya di Sangatta mengalami penurunan. Dari yang sebelumnya Rp 45-50 ribu perkilogram, bisa turun mencapai Rp 30 ribu. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post