Berkarya dan berinovasi itulah yang harus melekat di tubuh generasi muda zaman milenial ini untuk meraih kesuksesan. Seorang tenaga kerja Bontang berhasil menuangkan idenya untuk menciptakan software balancing in-situ peralatan turbomachinery berbasis android. Dibuat sejak akhir tahun 2017 dalam waktu singkat, antusiasme konsumen dari aplikasi tersebut sudah tampak. Baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
ADIEL KUNDHARA, Bontang
SIAPA sangka, berbekal hobi akan dunia desain permesinan, Nosal Nugroho Pratama (28) justru menciptakan sebuah inovasi. Field Balancing Premium, aplikasi mobile ini merupakan suatu terobosan baru di bidang teknologi corrective maintenance engineering peralatan turbomachinery.
Contoh peralatan turbomachinery seperti turbin, kompresor, pompa, fan, disk, dan berbagai peralatan mesin berputar lainnya. Di mana praktisi industri dan insinyur yang bekerja di industri kimia, industri minyak dan gas, industri pembangkit listrik, industri semen dan pertambangan dapat terbantu dalam melakukan aktivitas balancing in-situ.
“Teknisnya ada dua metode yang dapat diterapkan dalam aplikasi ini, yakni menyeimbangkan peralatan berputar pada satu bidang (single plane balancing) dan pada dua bidang (two plane balancing),” kata Nosal saat ditemui Bontang Post di kediamannya, Kamis (19/7).
Alumnus Universitas Gadjah Mada Jurusan Teknik Mesin ini berujar untuk penerapan saat menyeimbangkan satu bidang, dibutuhkan tiga kali proses pengujian pengambilan data. Sedangkan untuk menyeimbangkan pada dua bidang dibutuhkan empat kali proses pengujian. Lama waktu pengerjaan mencapai dua jam.
“Tergantung dari tingkat kesulitan pengoperasian peralatan yang sedang dilakukan balancing-in situ,” ujar pria kelahiran Serang ini.
Umumnya, aktivitas balancing in-situ turbomachinery dilakukan dengan biaya yang sangat mahal melibatkan bantuan services company. Serta para pekerja yang melakukannya juga harus tersertifikasi dan berpengalaman. Dengan dikembangkannya aplikasi mobile Field Balancing Premium, insinyur yang bekerja di industri dapat secara mudah melakukan perhitungan balancing in-situ.
“Hanya menggunakan ponsel atau komputer yang sudah terinstal aplikasi ini secara mandiri,” ungkap karyawan PT Kaltim Methanol Indonesia (KMI) ini.
Aplikasi tersebut tidak hanya untuk pencarian sumber masalah (troubleshooting). Namun juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran oleh para praktisi atau insinyur di industri. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan unit converter related vibration, comprehensive reporting dan menu bantuan untuk panduan bagaimana cara menggunakan aplikasi ini dengan bahasa yang mudah dipahami.
“Ini merupakan aplikasi android pertama yang saya kembangkan,” ujar lulusan SMAN 1 Serang ini.
Sampai saat ini aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 1100 pengguna dari berbagai negara dengan mayoritas pengguna berasal dari Amerika Serikat sebanyak 33,6 persen dan Indonesia 8,1persen. Dengan masih mempertahankan apresiasi positif penilaian kategori lima bintang di Google Playstore.
“Hal ini tentu membuktikan bahwa user sangat puas dengan kehadiran aplikasi ini,” kata dia.
Nosal pun berharap agar banyak praktisi industri dari Indonesia yang dapat merasakan manfaat dari dikembangkannya aplikasi ini karena aplikasi ini dikembangkan dari Kota Bontang, Indonesia. Aplikasi Field Balancing Premium ini juga menjadi aplikasi android pertama di dunia untuk membantu penyelesaian single plane dan two plane balancing yang telah disertai visualisasi polar–graph.
“Sangat membantu dalam menggambarkan penempatan trial weight, correction weight, jumlah bilah rotor, sudut fase, vibration respone dan massa dari setiap balancing weight,” ulas anak pertama dari pasangan M. Salim dan Enong Suhaeti ini.
Ditambahkanya, proyesi ke depan adalah agar software platform development dari aplikasi ini dapat diintegrasikan dengan hardware accelerometer, velocity, atau proximity tranducer. Serta perlu penambahan tachometer agar dapat menjadi satu paket alat balancing in-situ yang lengkap baik hardware maupun software.
“Selama ini integrated hardware dan software balancing-in situ sangat mahal dan harus diimpor, umumnya dari Jerman dan Amerika Serikat,” ujar Nosal.
Dengan keunggulan algoritma penyelesaian balancing in-situ yang sudah disederhanakan, aplikasi Field Balancing Premium ini akan dapat memberikan bantuan. Sebagai pocket engineering tools wajib yang perlu dimiliki oleh setiap praktisi atau insinyur pemeliharaan.
“Semoga ini berkembang hingga dapat digunakan untuk melengkapi teknologi pemeliharaan peralatan turbomachinery modern dan menjadi salah satu produk karya bangsa Indonesia yang dapat digunakan secara luas di berbagainegara. Saya berharap ini bisa sejalan dengan kebijakan Kemenristekdikti Indonesia dalam upaya peningkatan kekayaan intelektual melalui inovasi teknologi,” tutup Nosal. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: