Agus Haris, salah satu anggota DPRD Bontang, mempunyai latar belakang seorang tenaga pengajar. Meski sudah duduk di kursi dewan, perjuangan untuk menuntaskan permasalahan dunia pendidikan pun tetap berlanjut. Salah satu keberhasilannya ialah menuntaskan regulasi sehubungan pemberian insentif terhadap guru sekolah swasta.
ADIEL KUNDHARA, Bontang
Guru dalam Bahasa Jawa merupakan akronim dari digugu lan ditiru (orang yang dipercaya dan diikuti). Artinya seorang tenaga pengajar tentunya akan menjadi panutan bagi murid-muridnya. Baik itu dalam penampilan, sifat, juga tingkah laku.
Profesi tersebut pernah ditekuni oleh Agus Haris. Karirnya mulai dibangun tatkala menjadi tata usaha di SMP Monamas pada 1999. Berbekal ijazah diploma II perpustakaan, Agus bertugas mengurusi segala administrasi sekolah.
“Saya jadi tata usaha tiga tahun, sampai 2002,” kata Agus Haris kepada Bontang Post, Senin (22/10) kemarin.
Kemudian, pria kelahiran Polmas ini diberi kepercayaan tambahan untuk memberi materi olahraga. Dalam sepekan, Agus harus mengajar selama enam jam untuk tiga kelas. Menurutnya, keterampilan berolahraga diperoleh karena kegemaran saat kecil.
“Jadi saya punya bakat sepak bola, voli, sepak takraw, dan tenis meja,” ucapnya.
Rutinitas tersebut dijalani mulai 2003, selama lima tahun. Bahkan suami dari Nur Qalbi ini harus bekerja sambil menimba ilmu untuk memperoleh gelar sarjana. “Jadi paginya mengajar terus lanjut kuliah. Kondisi ini diperbolehkan oleh sekolah,” tuturnya.
Pada 2007, Agus diangkat menjadi kepala SMP Monamas. Namun, tugas memberikan mata pelajaran pun tetap dia lakukan.
Kegigihannya pun membuahkan hasil. Tahun 2008, bapak dari kedua anak ini menyandang gelar sarjana hukum. Sekolah pun akhirnya menambahkan jam mengajar menjadi 24 jam dalam sepekan. Dengan materi pelajaran yang harus disampaikan ialah PPKn.
Ia menyebut ada tiga hal yang dijumpai saat terjun mengajar. Meliputi kenakalan siswa, ketidaktahuan peserta didik terhadap materi pelajaran, dan beberapa murid yang memiliki kecerdasan lebih.
Diakuinya pendapatan saat menjadi tenaga pengajar sebesar Rp 5,2 juta. Rinciannya, Rp 2,5 juta merupakan gaji, insentif Rp 1 juta, serta sertifikasi guru sebesar Rp 1,7 juta
Bukan itu saja, posisi lain pun juga berhasil ia genggam. Agus didapuk menjadi kepala sekolah di SMK Halal Bank di tahun 2010.
Dikatakannya, pengabdian dirinya ini mempunyai nilai historis. Ketika ia masih menjadi siswa, Agus pergi ke sekolah tanpa menggunakan alas kaki. Mengingat kondisi perekonomian orang tuanya tidak mampu untuk membelikan sepatu, karena berprofesi petani.
Kondisi itulah yang menjadi ingatan kala mengambil kebijakan. Agus tak mau ada siswa putus sekolah dikarenakan terbentur masalah ekonomi. “Di Bontang masih ada seperti itu dulu. Saat saya menjadi kepala sekolah tidak menekan kalau ada pembayaran yang terlambat walaupun esoknya ujian. Semua harus ikut ujian,” kata dia.
Saat duduk di Bontang Lestari (Sekretariat DPRD, Red.), pria yang aktif di organisasi kepemudaan ini pun tak lupa memperjuangkan rekan-rekannya, guru swasta. Dulunya, pemberian insentif harus disertai dengan pengajuan proposal dan penyetoran laporan pertanggungjawaban di akhir periodenya.
Tercetuslah ide untuk menggagas peraturan daerah. Dikatakannya, pengurus persatuan guru swasta (PGS) pun akhirnya berpendapat jika akan lebih mudah jika ada salah satu anggota yang duduk di DPRD.
“Tahun 2008 saya masuk partai politik untuk menyambut usulan itu,” ujarnya.
Kebanggaan dirasakan Agus saat 2015, di mana perda mengenai pemberian insentif disahkan melalui rapat paripurna. Dituturkannya, penyelesaian tersebut bukan hanya hasil dirinya sendiri namun berkat dukungan dari anggota dewan lainnya.
“Saat itu apa yang menjadi niatan awal telah terpenuhi. Ada kebanggaan tersendiri,” tutur Agus.
Kini, beban tanggung jawab saat duduk menjadi dewan tinggal satu. Meliputi penyelesaian masalah tapal batas Sidrap. “Saya, berusaha segera menuntaskannya,” tukasnya. (***)
Tentang Agus Haris
Nama : Agus Haris
TTL : Polmas, 2 Maret 1972
Alamat : RT 21 Nomor 1, Guntung, Bontang Utara
Istri : Nur Qalbi
Anak : Asnur Ishar dan Ummy Hayyu Qoyyum
Riwayat Pendidikan :
SD : MIS Palele
SMP : MTSN Tinambung
SMA : SMAN Tinambung
Sarjana : Universitas Trunajaya
Riwayat Organisasi :
- Ketua Kerukunan Balanipa Mandar
- Sekretaris IPI
- Ketua HIMMAH
- Sekretaris PPM
- Sekretaris PGS
- Sekretaris KNPI
- Sekretaris FKDM
- Ketua KNPI
- Ketua Partai Gerindra
Riwayat Pekerjaan
- Direktur CV Sinar Borneo Jaya
- Kepala SMP Monamas
- Kepala SMK Halal Bank
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post