Bontang Berselawat, Peringati Tahun Baru Islam dan Momen untuk Evaluasi Diri

BONTANG – Perayaan tahun baru Masehi memang bukan tradisi bagi umat Islam, karena umat Muslim punya perayaan khusus, yaitu tahun baru Hijriah setiap tanggal 1 Muharram. Bagi umat Muslim, perayaan tahun baru bisa diisi dengan bermuhasabah diri dengan membaca zikir, tasbih, dan tahmid kepada Allah SWT.

Demikian yang mengemuka saat Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menghadiri Bontang Berselawat ke-80 dalam rangka tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah bersama warga Loktuan, di halaman Kelurahan Loktuan, Jumat (6/9/2019).

Acara yang menghadirkan penceramah Muhaimin Mughni asal Ponorogo ini selain menyambut tahun baru Islam, juga dirangkai dengan menyantuni anak yatim.

Neni menyampaikan apresiasi kepada warga yang menggelar acara zikir dan selawat. Menurutnya hal tersebut adalah upaya yang sangat mulia sehingga masyarakat memiliki alternatif dalam merayakan tahun baru. “Selain bernilai pahala kegiatan ini juga bermanfaat guna membangun tali silaturahmi,” ujarnya.

Neni juga mengajak jamaah yang hadir untuk menjadikan Bulan Muharram sebagai momentum untuk mengevaluasi diri, karena dengan itu diharapkan akan muncul kesadaran baru untuk terus melakukan perbaikan di masa mendatang.

“Kita sering lupa tugas manusia adalah menyampaikan kebajikan. Melalui zikir dan selawat inilah kita dapat mengingat kembali tujuan kita hadir di muka bumi ini. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,” ujarnya.

Acara yang dihadiri ratusan umat Islam dari berbagai majelis taklim dan warga itu berlangsung khidmat.
Sementara itu penceramah Muhaimin Mughni dalam tausiahnya selain menyampaikan keutamaan akhlak Nabi Muhammad SAW, Ia juga banyak memberikan nasihat agar umat tidak merugi dan harus menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Tampak hadir dalam acara ini Lurah Loktuan M Takwin, Ketua Panitia yang juga Bhabinkamtibmas Loktuan Aipda Bajuri, dan Majelis Berselawat se-Kota Bontang. (hms9