BERBEDA dengan Kutim, harapan cabor dayung pulang ke Bontang membawa dua medali emas dari Porprov VI Kaltim tak kesampaian. Pasalnya, hingga pertandingan terakhir, Senin (3/12), kontingen Bontang hanya memperoleh dua medali perunggu saja, dari 20 nomor tanding yang dilombakan.
Dua medali perunggu tersebut diraih pada nomor kano putra 1.000 meter dan kayak putra 200 meter. Kondisi ini sangat terbalik dengan raihan tim saat pra porprov, Oktober 2017 di Balikpapan. Di mana, kontingen Bontang berhasil merebut 9 medali, yakni 3 perak dan 6 perunggu.
Ketua PODSI Bontang Ardiansyah mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan capaian tidak maksimal. Salah satunya, ialah sarana fasilitas akomodasi yang kurang nyaman bagi atlet. Rumah dengan ukuran 8×12 meter pun harus dihuni 40 atlet.
“Penginapannya kurang layak. Sehingga mempengaruhi kondisi atlet akibat kurang istirahat. Tempat yang seharusnya diisi 18 orang justru dipadati hingga 40 orang,” kata Ardiansyah kepada Bontang Post, Selasa (4/12) kemarin.
Ditambahkannya, suhu dalam ruangan terlalu pengap. Mengingat air conditioner (AC) yang diberikan praktis tidak berfungsi optimal. Akibatnya, banyak atlet yang begadang karena tidak bisa tidur. Kondisi tersebut membuat stamina atlet berkurang.
“Ada AC-nya di tempat tinggal atlet, tetapi lebih sering macet,” ungkapnya.
Tak hanya itu, penyebab gagal melampui target akibat persiapan yang minim. Minimnya dukungan pemerintah berupa anggaran menjadi biangnya. Akibatnya, program pemusatan latihan pun terpaksa digelar mandiri. Termasuk, pemenuhan gizi atlet ala kadarnya.
“Pemenuhan gizi diatur tidak full. Hanya bisa memberikan hanya dua kali atau tidak rutin. Seharusnya tiap hari,” ucapnya.
Kondisi ini diperparah dengan terjadinya bongkar pasang atlet jelang keberangkatan. Total 10 atlet memilih absen untuk tidak mengikuti porprov. Hal ini disebabkan kebanyakan para atlet berstatus pelajar yang harus mengikuti ujian sekolah.
PODSI akhirnya mengambil solusi dengan situasi ini. Beberapa atlet yang sebelumnya masuk cadangan pun dipanggil kembali. “Yang sudah bagus pada saat dibutuhkan malah keluar. Padahal mereka termasuk atlet andalan kami,” terangnya.
Sebagai informasi, tim dayung Bontang mengirim 35 atlet. Terdiri dari 34 atlet putra dan 1 atlet putri. Mereka bertanding sejak 29 November hingga 3 Desember di Polder Sangatta.
“Saingan terberat kita ialah Kukar, Kubar dan Paser. Mereka persiapannya sangat matang. Berbeda dengan kami yang tampil dengan persiapan minim,”pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post