SEBAGAI salah satu detinasi wisata andalan kota ini, anjungan di permukiman atas laut Bontang Kuala (BK) selalu ramai dikunjungi publik. Baik mereka yang dari luar kota, pun warga Bontang sendiri.
Pesona maritim tentulah jadi daya tawar utama tempat ini. Menikmati debur-debur ombak yang menari liar di lautan yang seolah tak berujung. Duduk lesehan. Sendiri atau bersama kawan. Sembari menikmati makanan dan minuman dengan harga miring. Atau sekadar menantikan mentari kembali ke peraduan.
Namun, nama anjungan BK sempat tercoreng. Pangkalnya, tempat ini dinilai tak dirawat. Ketika pengunjung ramai, ternyata selaras dengan peningkatan volume sampah. Disayangkan, sampah yang sebagian besar plastik itu dibiarkan terserak di penjuru anjungan. Sudah tak enak dipandang mata. Juga tak elok bagi citra kawasan wisata andalan ini.
Lurah Bontang Kuala Rony Apriansyah menuturkan, pihaknya yakin bila pengunjung miliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Buktinya, sampah sisa konsumsi pengunjung tidak dibuang ke laut. Digeletakkan saja di anjungan. Tapi jadi soal, sampah yang dibiarkan begitu saja bakal dengan mudah dihempas angin. Juntrungnya, sampah jatuh ke laut. Praktis perairan sekitar BK ikut tercemar.
Sejatinya ada beberapa titik pembuangan sampah disediakan. Tapi posisinya tidak pas dianjungan. Namun dekat jalan masuk. Roni menaksir, itu yang membuat pengunjung enggan mengangkat sampah sisa konsumsinya. Karena butuh sedikit usaha. Walau itu cuma jalan barang beberapa meter.
Lebih jauh, agar anjungan BK semakin menarik wisatawan, dan makin mudah ditata, dan pengembangannya fokus. Dia menyarankan agar Pemkot Bontang menunjuk pengelola. Itu bisa kepada Kelurahan Bontang Kuala, atau pihak swasta lain. Terserah pemerintah. Intinya harus ada pengelola yang jelas.
“Memang bagusnya seperti itu (ada pengelola),” katanya.
Untuk mengingatkan publik akan pentingnya menjaga kebersihan laut, Kelurahan Bontang Kuala menggelar aksi bersih-bersih pantai. Kegiatan ini ikut melibatkan organisasi kepemudaan setempat. Seperti Ikatan Pemuda Bontang Kuala (IPBK), dan himpunan beberapa kelompok mahasiswa KKN. Jumat (24/7/2020) sore.
Aksi dipusatkan di anjungan BK. Setelahnya, mereka dibagi dalam beberapa tim, menyusuri laut. Dengan berbekal jaring tangkap, kantung sampah, dan karung, mereka mengangkuti sampah-sampah yang mengapung di laut. Lurah Rony juga ikut.
Aksi berjalan sekira 1,5 jam. Cukup banyak sampah dihimpun. Ada botol, gelas plastik, sedotan, dedaunan, hingga plastik sisa belanja yang terjaring. Akumulasi berat sampah sekitar 50 kilogram.
“Kami berharap sih saling sadar. Jaga kebersihan, jangan buang sampah sembaranga. BK ini ikon wista Bontang. Jadi kalau bebas sampah, jadi kebanggan bersama juga,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post