BONTANG – Memiliki wilayah 70 persen laut, sektor pesisir Bontang merupakan salah satu sektor penggerak perekonomian masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kota Taman melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan menyelenggarakan Lokakarya Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu di Auditorium Taman 3D Jalan Awang Long Kamis (22/3) pagi.
Hadir sekaligus membuka lokakarya ini adalah Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang Basri Rase. Dalam sambutannya Basri Rase menyampaikan, wilayah pesisir Bontang merupakan wilayah strategis. Di mana terdapat kegiatan industri strategis nasional yang manfaatnya sangat signifikan terhadap pembangunan wilayah dan nasional.
Selain itu wilayah pesisir Bontang juga sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian masyarakat khususnya di sektor perikanan dan kelautan. Melihat potensi maritim itulah, dirinya bersama Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengangkat visi mewujudkan Bontang sebagai kota maritim berkebudayaan industri yang bertumpu kualitas SDM dan lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat.
“Alhamdulillah sedikit demi sedikit kami sudah realisasikan. Kesejahteraan masyarakat terutama di pesisir semakin meningkat,” terang Basri.
Basri Rase juga menyatakan, sumber daya di wilayah pesisir dan laut Bontang berpotensi sebagai penggerak utama perekonimian terutama pasca migas. Maka dari itu, pemanfaatan wilayah pesisir dan laut Bontang yang bersifat multipurpose, baik kegiatan industri maupun masyarakat tradisional telah berdampak terhadap degradasi sumber daya laut.
Sementara itu Sekretaris Perencanaan Penelitian dan Pengembangan, Sudi Priyanto menyampaikan, lokakarya ini bertujuan untuk menyamakan persepsi aparat pemangku kepentingan. Khususnya mengenai pengelolaan, pemanfaatan, dan penghasilan sumber daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Yaitu melalui pendekatan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan, selaras dengan pemanfaatan ruang wilayah daratan.
“Kami berharap seluruh peserta lokakarya ini akan memperoleh berbagai informasi tentang peluang, tantangan, dan peran pengelolaan wilayah pesisir terpadu dari berbagai pemangku kepentingan termasuk perusahaan yang ada di Kota Bontang,” ungkapnya.
Pembukaan lokakarya ini juga dihadiri Asisten Administrasi Umum Sarifah Nurul Hidayati, Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Bogor Ario Damar, Agus Widayanto dan Heru Waluyo dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Vito Yuwono dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim serta perwakilan perusahaan PT Badak NGL, PT Pupuk Kaltim dan PT Indominco Mandiri. (hms7)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: