SANGATTA – Panen raya padi perdana di Desa Sekerat dan Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, menjadi kegembiraan tersendiri bagi warga Kutim, Selasa (27/3).
Panen padi sawah ini diharapkan memberikan sumbangsih terhadap ketahanan pangan dan swasebada pangan Kutim.
Pada saat panen padi tersebut, orang nomor satu di Kutim, Bupati Ismunandar meminta agar lahan pertanian yang ada bisa dijaga dengan baik supaya bisa tetap produktif dan tidak beralih fungsi.
“Sawah menguning siap diketam (panen), padi ditumbuk bersama keluarga, pertahankan terus tanah enam (kita), jangan jadikan tambang batu bara, ” ujar Bupati dalam pantunnya di hadapan para undangan dan masyarakat.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) ini meminta kalau lahan produktif ditambah lagi. Buka lahan sebanyak mungkin untuk pertanian. Tidak dialihkan kepada yang lain. Baik perkebunan terlebih pertambangan. Jika bisa berupa menjadi tempat wisata.
“Mengairi sawah dibangun polder, polder dibangun petak cetak sawah ditata, saya minta kepada semua stakeholder untuk menata desa sebagai tujuan wisata,” kata Ismunandar melanjutkan pantunnya.
Wisata disinggungnya lantaran Desa Sekerat merupakan salah satu potensi yang luar biasa. Bahkan, pegunungan Sekerat yang terbentang hingga ke Kecamatan Kaliorang dijadikan sebagai olahraga paralayang.
“Kami meminta perusahaan yang berada di sekitarnya, seperti KPC dan PIK agar dapat meningkatan akses jalan menuju ke Sekerat. Supaya suatu saat jika tambang sudah habis, ada kenang-kenangannya dapat dilihat dan dikenang masyarakat,” pintanya.
Sementara itu, Camat Bengalon Achmad mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati dan jajaran Pemkab Kutim, Stakeholder serta kelompok tani yang ada di Sekerat.
“Terimakasih sudah mempertahankan kearifan lokal melalui pertanian. Kami juga mengimbau kepada para penyuluh agar bisa membina semua kelompok tani sekitar,” pinta Achmad.
Sebelumnya, Pj Kepala Desa Sekerat Johansyah melaporkan, di desanya terdapat 14 kelompok tani yang terbagi dalam 3 bidang, yaitu pertanian, perkebunan dan peternakan. Untuk pertanian sendiri terdapat lahan seluas 186 Hektare (Ha) yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi lahan persawahan.
Tetapi sampai saat ini baru tergarap 61 Hektar dengan hasil panen permulaan diperkirakan 4-5 ton per hektar. “Kami berharap panen selanjutnya dapat mencapai 7-8 ton per hektar,” harapnya.
Panen perdana ini merupakan hasil pertanian padi sawah yang telah digarap oleh kelompok Tani Tirta Jaya, yang berada di Dusun Mampang Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon.
Ada dua jenis padi yang dipakai, yaitu Jenis Padi Mikongga yang didatangkan dari Kaubun dan jenis Padi Ciliwung yang berasal dari Sulawesi. Khusus benih padi Ciliwung ditanam pada lahan seluas 10 hektare digunakan sebagai penangkaran benih. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: