BONTANG – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bontang Imam Hambali mengatakan kejahatan gendam atau hipnotis yang mulai terang-terangan dilakukan oknum di sejumlah pusat keramaian di Bontang dapat ditangkal dengan mengingat dan berserah diri kepada Tuhan. Hal itu mutlak dilakukan oleh seorang yang beragama.
Saat dihubungi Bontang Post, Kamis (15/6) Imam mengatakan praktik gendam merupakan hal yang diharamkan oleh Allah. Dijelaskan, hipnotis dalam arti negatif, adalah salah satu metode kejahatan penipuan yang dipercaya menggunakan ilmu hitam atau sihir untuk memperdaya korban dalam keadaan tidak sadar.
“Kita harus terus mengingat dan berserah diri kepada tuhan. Islam telah mengajarkan kepada kita semua bahwa untuk menghindari sihir, kita hendaknya memperbanyak zikir dan doa ketika hendak bepergian atau tidur,” katanya.
Imam menjelaskan, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setiap hendak melakukan sesuatu hendaknya membaca basmalah, karena bacaan tersebut bisa menghindari tipu daya setan. Dan dianjurkan kepada kita untuk senantiasa mendirikan shalat tepat waktu karena shalat akan menghindarkan kita kepada perbuatan jelek.
“Islam mengajarkan bahwa agar kita selalu mawas diri dan berhati-hati, setiap perbuatan hendaknya didahului dengan doa dan basmalah, kita hendaknya tidak percaya dengan orang yang baru kita kenal. Tujuannya adalah untuk menghindari dari perbuatan jelek,” terangnya.
Kemudian lanjut Imam, jangan mudah terperdaya oleh rayuan orang lain, melalui sms atau telepon yang bertujuan merusak moral dan ibadah kepada Allah SWT.
Sebelumnya diberitakan, Polres Bontang mengimbau Warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan gendam atau hipnotis. Pasalnya, belum lama ini masyarakat Bontang mulai dihebohkan dengan beredarnya informasi di media sosial terkait kejahatan menghilangkan kesadaran seseorang dengan tujuan merugikan.
Informasi yang dihimpun, sedikitnya ada dua tempat yang diapakai oleh oknum pelaku gendam untuk melancarkan aksinya, yakni Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berada di SD Vidatra dan Plasa Taman Ramayana.
“Masyarakat harus waspada terkait gendam ini. Kalau pergi ke ATM, sebaiknya jangan sendiri kalau bisa berdua dengan teman atau keluarga untuk menghindari kejadian tersebut,” ucap Kapolres Bontang AKBP Dedi Agustono melalui Kasatreskrim Iptu Rihard Noxon Lumbantoruan. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post