bontangpost.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimoeljono mengatakan, Penajam Paser Utara (PPU) tidak salah apabila disebut sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal itu dibuktikan, terdapat kenaikan kesejahteraan masyarakat sebesar 15 persen lebih tinggi dari rerata biasanya. Kaltim sendiri disebutnya hanya tumbuh sekira 6,22 persen.
Menteri mengatakan kenaikan persentase kesejahteraan itu dampak dari berdirinya IKN, saat membuka kegiatan Expo IKN 2024, PPU, Serambi Nusantara yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU di lapangan depan Stadion Panglima Sentik, Jalan Provinsi, Km 9, Nipahnipah, Kecamatan Penajam, Kamis (15/8). Kegiatan ini direncanakan ditutup pada Minggu (18/8).
Menteri Basuki mengatakan, PPU diproyeksikan menjadi penyangga pangan IKN yang dikonsentrasikan dari lumbung pangan Babulu Darat dan Babulu Laut di Kecamatan Babulu yang memiliki potensi persawahan yang sangat luas, dan membutuhkan irigasi.
“Untuk (irigasi) itu kami telah menugaskan balai wilayah sungai (BWS) untuk mensurvei itu, dan sudah ada potensi Bendungan Telake untuk segera diimplementasikan sebagai daya dukung penyangga pangan nusantara,” kata Basuki.
Namun, dibatalkan melalui surat kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Kalimantan IV Kaltim, BWS Kalimantan IV selaku unit organisasi pelaksana pekerjaan No.122/PR 0201/SNVT.PJPA/2021, tanggal 8 Juli 2021, perihal: Pembatalan Paket Kegiatan Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi Rawa Daerah Irigasi Rawa (DIR) Telake Kabupaten Paser dan Kabupaten PPU.
Rencananya, apabila terbangun, bendungan ini beririsan dengan 15 desa. Rinciannya 10 desa di Kecamatan Babulu, PPU, dan lima desa/kelurahan lainnya di Kecamatan Long Kali, Paser. Lima desa/kelurahan di Long Kali itu, yaitu Desa Sebakung, Sebakung Taka, Sebakung Makmur, Muara Adang II, dan Kelurahan Long Kali.
Sedangkan 10 desa di Kecamatan Babulu adalah Desa Gunung Makmur, Gunung Mulia, Gunung Intan, Sebakung Jaya, Babulu Darat, Babulu Laut, Labangka Barat, Sumber Sari, Sri Raharja, dan Rawa Mulia.
Luas pembangunan bendungan hingga sampai irigasinya ke sawah-sawah petani memerlukan luasan 166.415 hektare, dan berpotensi mengairi sawah pada dua wilayah.
Tak hanya tentang irigasi, Menteri Basuki kemarin juga menyinggung kembali tentang usulan pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan.
Menghubungkan Penajam dengan Kota Balikpapan, yang selama ini diinisiasi oleh PT Waskita Karya dan menempatkan Pemkab PPU, Pemkot Balikpapan, Pemprov Kaltim sebagai pemegang saham atas kegiatan yang diperkirakan menghabiskan biaya pembangunan jembatan melintasi Teluk Balikpapan itu sebesar Rp 16 triliun.
“Kalau ini segera bisa kita bangun, maka PPU tidak sekadar jadi penyangga IKN saja, tetapi menjadi mitra strategis pembangunan IKN Nusantara kita,” katanya sembari menambahkan, bahwa kegiatan ini sangat tepat dilakukan pada 2024 sebagai persiapan PPU untuk bisa bangkit lebih cepat.
Seperti diberitakan, kegiatan expo ini memadukan pameran multi-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), pameran potensi investasi, forum pengembangan UMKM, workshop, panggung hiburan, dengan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post