bontangpost.id – Perubahan harga BBM bersubsidi mulai dirasakan oleh sejumlah pihak. Salah satunya pelaku usaha di jasa transportasi. Ketua Asosiasi Travel Bontang (ATB) Suro mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan berembuk dengan anggotanya untuk mengevaluasi tarif travel.
“Kami akan rapatkan segera. Pastinya ada perubahan tarif,” kata Suro.
Saat ini sejumlah travel masih mengacu tarif lama. Sebelum ada keputusan bersama terkait perubahan ini. Sinyal peningkatan tarif itu pun tidak tanggung-tanggung besarannya mulai Rp 50 ribu ke atas. Diketahui untuk carter kendaraan rute Bontang Samarinda Bontang sebelumnya dipatok Rp 500 ribu.
Nantinya akan naik menjadi Rp 600 ribu. Sementara untuk rute Bontang-Balikpapan awalnya dibanderol Rp 800 ribu untuk satu kendaraan. Usulan tarif baru bakal Rp 900 ribu. “Kenaikan ini dipicu karena meningkatnya harga BBM. Baik pertalite maupun solar,” ucapnya.
Sementara untuk reguler untuk penumpang yang akan mengisi bangku depan ke Samarinda bakal dipatok Rp 250 ribu. Dari tarif sebelumnya yakni Rp 200 ribu. Adapun untuk rute ke Balikpapan menjadi Rp 300 ribu khusus kursi depan. Dengan catatan kendaraan diisi empat orang. ATB saat ini tercatat memiliki anggota sebanyak 150 unit kendaraan.
Selain ATB, kenaikan juga sudah dilakukan oleh Forum Komunikasi Travel Bontang (FKTB). Berdasarkan informasi yang beredar untuk rute ke Samarinda mulai Rp 150 hingga 225 ribu. Jika penumpang ke Balikpapan mulai Rp 225 hingga Rp 300 ribu. Bergantung posisi duduk untuk skema reguler.
Berbeda, Kepala PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat mengatakan perubahan harga tiket masih menunggu informasi dari kantor pusat. Sebab kewenangannya dari mereka. Penjualan tiket pun dilakukan secara online maupun di loket Pelabuhan Loktuan.
“Kalau itu pusat. Karena di Bontang tidak pernah mengisi bahan bakar. Sebab kapal dengan rute bontang tempat pengisiannya di Makassar, Surabaya, dan Jakarta,” terangnya.
Sebagai informasi, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi meliputi pertalite, solar, dan pertamax yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. Kenaikan harga BBM tersebut diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi pers disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Arifin menyebut harga Pertalite berubah menjadi Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 7.650. Sementara untuk Solar menjadi Rp 6.800 dari sebelumnya Rp 5.150. Sedangkan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. Arifin menjelaskan bahwa kebijakan penyesuaian atau kenaikan harga ini berlaku setelah satu jam diumumkan. “Ini berlaku satu jam sejak diumumkan penyesuaian saat ini. Jadi berlaku pukul 14.30 WIB,” tukas Arifin.
Sebelum resmi naik, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 24,17 triliun untuk dijadikan bantalan sosial di tengah lonjakan harga pangan dan energi. Bantuan tersebut terdiri dari tiga jenis, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU) pekerja gaji di bawah Rp 3,5 juta, dan subsidi sektor transportasi untuk ojek, sopir angkutan umum serta nelayan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post