SAMARINDA – Durasi waktu debat publik pamungkas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang diselenggarkan pada 22 Juni mendatang akan lebih panjang ketimbang dua kali debat sebelumnya. Jika pada debat lalu hanya 90 menit, maka debat ketiga ini ditetapkan berdurasi sepanjang 120 menit.
Hal itu diungkapkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, Mohammad Syamsul Hadi, Senin (18/6) kemarin. Kata dia, debat publik terakhir ini akan berbeda dengan dua kali debat sebelumnya. “Waktunya bisa lebih panjang. Kalau debat sebelumnya 90 menit, bisa saja nanti 120 menit. Itu hasil pleno kami tadi (kemarin, Red.),” ucapnya.
Keputusan lain yang diambil KPU Kaltim dalam pleno tersebut yakni debat publik akan dilaksanakan di Gedung Kesenian Balikpapan. Pertimbangannya, tempat tersebut mampu menampung ratusan orang. Jika di debat sebelumnya setiap pasangan calon (paslon) hanya boleh membawa 50 orang pendukung, maka di debat ini diperbolehkan membawa 100 orang pendukung untuk meramaikan debat publik.
“Kemudian tamu undangan di luar pendukung kami siapkan 200 orang. Sehingga jika ada pendukung yang tidak bisa masuk di dalam ruangan karena keterbatasan ruangan, KPU akan siapkan layar lebar di luar gedung,” ungkap Syamsul.
Debat publik kali ini, lanjut Syamsul, mengangkat tema “Reformasi Birokasi, Pelayanan Publik, dan Korupsi”. Dari tema tersebut, akan ditentukan sesi debat yang disesuaikan dengan pertanyaan yang disusun tim pakar.
“Debat sebelumnya hanya enam sesi. Kemungkinan nanti akan lebih banyak lagi sesinya. Karena waktunya lebih panjang. Sekarang pertanyaannya sedang disusun tim pakar,” sebut dia.
Sementara penunjukan moderator akan diserahkan sepenuhnya pada event organizer (EO) yang telah ditunjuk KPU. Syamsul berharap, EO dapat mendatangkan moderator kelas nasional yang telah berpengalaman memandu debat publik calon kepala daerah.
“Saya persilakan EO mempertimbangkan sesuai kemampuan keuangan. Apabila cukup ya datangkan moderator nasional. Kalau tidak cukup anggarannya, cukup pakai moderator lokal saja,” imbuhnya.
Syamsul menerangkan, debat publik akan disiarkan TVRI Kaltim. Namun tidak menutup kemungkinan bagi televisi lokal lainnya untuk ikut menyiarkan acara tersebut. Harapannya, semakin banyak disiarkan televisi lokal, dapat menjangkau semua masyarakat Kaltim.
“Nanti siaran langsung oleh televisi lokal. Waktunya pukul 19.30 Wita. Tetapi untuk tamu undangan, kami persiapkan pukul 19.00 Wita,” ujarnya.
Demi meningkatkan partisipasi penonton dalam debat publik tersebut, Syamsul mengimbau pada seluruh penyelenggara pemilu di semua tingkatan dapat menyelenggarakan menonton bareng. Imbauan menonton bareng juga diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat.
“Bisa juga nanti digelar seluruh paslon atau tim kampanyenya di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa. Harapannya bisa lebih ramai,” tegas Syamsul. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post