BONTANG – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) tetap melaksanakan imunisasi secara rutin. Kepala Diskes-KB dr Bahauddin mengatakan hanya dengan imunisasi anak-anak bisa kebal terhadap penyakit tertentu sesuai dengan jenis imunisasi yang diberikan, termasuk difteri.
Terkait dengan merebaknya penyakit difteri, dapat dicegah dengan pemberian imunisasi lengkap dengan jadwal pemberian sesuai usia. Saat ini vaksin untuk imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan yang diberikan guna mencegah penyakit difteri ada 3 macam, yaitu vaksin DPT, DT, Td.
Adapun imunisasi dasar ialah pemberian vaksin DPT-HB- Hib dengan interval 1 bulan kepada bayi usia 2-4 bulan. Sementara untuk imunisasi lanjutan meliputi pemberian vaksin DPT-HB-Hib satu kali kepada anak usia 18 bulan, vaksin DT kepada anak SD kelas 1 saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), vaksin Td pada anak SD kelas 2 dan 5, serta bagi wanita usia subur (termasuk wanita hamil).
“Imunisasi dasar yang wajib untuk anak-anak umur 0 bulan – 12 bulan seperti hepatitis B, BCG, DPT, polio, dan campak. Yang kedua imunisasi lanjutan untuk booster,” tambahnya.
Untuk mencegah penyakit difteri muncul dan mewabah maka anak-anak harus mempunyai kekebalan komunitas. Di mana kekebalan komunitas ini hanya bisa dicapai apabila cakupan imunisasi disuatu wilayah minimal 60 persen. Perlindungan optimal terhadap difteri pada masyarakat dapat dicapai dengan cakupan imunisasi rutin, baik dasar maupun lanjutan yang tinggi dan merata. Cakupan imunisasi harus mencapai minimal 95 persen.
Dengan merebaknya wabah penyakit difteri ini, ditandai dengan beberapa daerah tetangga sudah menyatakan sebagai status kejadian luar biasa (KLB), maka Dinkes-KB mengajak kepada orang tua yang anaknya belum mendapatkan imunisasi atau belum lengkap agar segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat. Ia menilai, saat ini Bontang masih aman dari kasus difteri. Akan tetapi perlu peningkatan kewaspadaan terhadap penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheria tersebut.
“Kami dari dinas kesehatan telah mengupayakan penanggulangan penyakit difteri sesuai dengan tahapan dan petunjuk teknis yang ada,” ujarnya.
Upaya pencegahan ini akan tidak optimal bila masih ada masyarakat yang kurang peduli akan pentingnya imunisasi. Hal ini ditandai dengan masih ada beberapa wilayah sekolah yang cakupan imunisasinya tidak mencapai target. Sedangkan wilayah yang cakupan imunisasinya sudah mencapai target tetap akan dipertahankan.
“Wilayah inilah (tidak mencapai target, Red.) yang akan menjadi prioritas untuk dilakukan penguatan imunisasi. Dibutuhkan kerja sama dan partisipasi aktif dari masyarakat, dengan harapan Bontang mempunyai kekebalan komunitas terhadap penyakit difteri,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: