LANGKAH antisipasi dilakukan Komisi III DPRD sehubungan kelangkaan material pasir untuk bahan beton siap pakai. Salah satunya dengan meminta data kebutuhan volume beton siap pakai hingga akhir tahun.
Wakil Ketua Komisi III Suhut Harianto mengatakan hal tersebut sebagai bentuk pengawasan sesuai fungsi legislatif. Agar pembangunan infrastruktur di Bontang tidak terhambat.
“Komisi III minta data semua proyek di akhir 2018 progresnya seperti apa? Termasuk dengan kelangkaan material ini apakah berpengaruh?” tanya Suhut kepada peserta rapat dengar pendapat, Rabu (7/11).
Suhut menyayangkan beberapa undangan tidak menghadiri rapat. Sehingga angka volume kebutuhan beton tidak didapat. Pada rapat ini, Komisi III memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP).
Pada pertemuan tersebut, hanya Bidang Pengairan PUPRK yang telah memaparkan data kebutuhan. “Dalam waktu dekat saya akan jadwalkan kembali untuk bertemu kepala dinas dan kepala bidang dua OPD tersebut,” tuturnya.
Menurut politikus Partai Demokrat ini, jika diperlukan perubahan harga sementara pasar (HSP) maka perlu langkah cepat yang diambil. Termasuk pengajuan kepada pimpinan daerah. “Komisi III akan back up,” imbuhnya.
Sementara, Kasi Pemeliharaan Pengairan PUPRK Syahruddin mengatakan kebutuhan beton siap pakai untuk bidang pengairan berkisar 100-200 meter kubik. Termasuk proyek yang bersumber dari APBD Perubahan 2018.
“Proyek yang menggunakan APBD Perubahan itu waktu yang agak mepet, karena tinggal dua bulan saja. Sehingga diperlukan cepat concrete-nya,” kata Syahruddin.
Dinas PUPRK pun telah melakukan survei harga beberapa waktu lalu. Kenaikan ini menyebabkan nasib kontraktor menjadi tanda tanya. Durasi pengerjaan yang telah dipatok menjadi tidak sesuai karena ada kelangkaan. Tak hanya itu, kenaikan harga material juga berimbas terhadap besaran nilai kontrak yang diterima.
“HSP sudah ditetapkan, sementara harga material naik dan melampui HSP tersebut,” ujarnya.
Syahruddin menyebut bahwa ada kualitas yang menyerupai pasir Palu. Di daerah Tanah Grogot, Paser. Ia beranggapan jika dapat didatangkan dari daerah tersebut tentunya harganya lebih miring.
Menanggapi informasi tersebut, Sekretaris Komisi III DPRD Agus Suhadi akan menjadwalkan kunjungan ke Paser, dalam waktu dekat. “Masalah kenaikan harga material perlu segera ditindaklanjuti,” kata Agus. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: