WARGA Gang Kamboja RT 24 Satimpo Selasa (8/1/2019) dibuat geger. Pasalnya, salah seorang penghuni rumah sewaan di gang tersebut ditemukan sudah meninggal dunia di dalam rumah. Tubuh Safiuddin (33) terbujur kaku tanpa busana di lantai saat pintu rumah didobrak paksa sekira magrib.
Ditemukannya mayat pria lajang yang sehari-harinya bekerja di toko kain tersebut berawal dari kecurigaan Siti Fatimah (34), pemilik rumah sewaan. Kebetulan Fatimah bersama sang suami tinggal tepat di samping rumah tersebut. Fatimah curiga lantaran pagi itu, sekira pukul 09.00 Wita, Safiuddin belum juga keluar rumah untuk pergi bekerja.
“Biasanya pagi sudah pergi berangkat kerja. Tapi kemarin itu belum keluar rumah sama sekali,” tutur Fatimah kepada BontangPost.id sambil menunjuk sepeda motor milik Safiuddin yang masih di depan rumah.
Meski begitu, Fatimah sempat mendengar suara keran air dari dalam rumah. Dia menduga pria ber-KTP Pasuruan tersebut tengah menyalakan keran air untuk mencuci pakaian atau mandi. Namun yang mengherankan, suara keran terus terdengar hingga satu jam lamanya sampai sekira pukul 10.00 Wita. Karena mengira Safiuddin tertidur, Fatimah pun mematikan saluran air keran dari luar.
“Saya sempat ketuk-ketuk pintu dan jendela. Tapi tidak ada respon. Saya kira dia tidur,” sebut Fatimah.
Senja harinya, ibu rumah tangga ini menceritakan perihal kecurigaannya tersebut kepada sang suami, Heri Siswanto (38) yang baru pulang kerja. Siswanto lalu mengetuk pintu untuk memastikan kecurigaan istrinya. Namun tetap tak ada respon. Lampu rumah juga tak menyala sementara pintu rumah dikunci dari dalam.
“Saya tidak bisa membuka pintu dengan kunci cadangan. Karena ternyata pintunya dikunci dari dalam dengan kunci selot,” terang Siswanto.
Khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan, Siswanto lantas memutuskan mendobrak pintu rumah. Selepas magrib, dengan dibantu dua warga lainnya, pintu didobrak paksa. Alangkah terkejutnya Siswanto tatkala melihat penyewa rumahnya itu sudah terbaring kaku tanpa busana di lantai, dengan mulut mengeluarkan busa.
“Kami tidak berani mendekat. Lantas kami laporkan ke polisi,” tambahnya.
Sekira pukul 19.30 Wita, personel Polres Bontang melalui unit Inafis dan piket Reskrim datang ke lokasi. Untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di TKP, ditemukan obat-obatan jenis penyakit paru-paru dan asma.
Mayat Safiuddin lantas dibawa ke RSUD Taman Husada untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematian. Diduga Saifuddin mengembuskan napas terakhir lantaran penyakit asma yang selama ini dideritanya. Informasi yang didapat media ini, jenazahnya kini dalam perjalanan menuju kampung halamannya di RT 2 Desa Ngadimulyo, Pasuruan. (luk)