Dilantik, Panwascam Harus Netral

SAMARINDA – Sebanyak 30 anggota Panitia pengawas kecamatan (Panwascam) di Samarinda resmi dilantik, Sabtu (21/10) kemarin. Dalam pelantikan yang digelar di Harris Hotel Samarinda tersebut, setiap anggota panwascam diingatkan untuk senantiasa menjaga netralitas.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Samarinda Abdul Muin menyatakan, sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, anggota Panwascam harus bersikap netral. Tidak boleh memiliki keberpihakan pada kandidat-kandidat kepala daerah tertentu.

“Tidak boleh ada keberpihakan kepada siapapun, independensi pengawas harus dikedepankan,” kata Abdul Muin kepada awak media.

Dia menjelaskan, apabila ditemukan anggota Panwascam yang tidak netral di lapangan, bakal langsung menjadi perhatian Panwaslu. Dalam hal ini, tentu harus ada bukti yang cukup yang menunjukkan keberpihakan anggota tersebut. Bila bukti tersebut terbilang cukup, maka anggota bersangkutan bakal mendapat peringatan keras.

“Kalau kemudian keberpihakan itu terjadi berulang-ulang, tentu akan kami evaluasi. Mungkin bisa kami ganti anggota tersebut,” ungkapnya.

Namun begitu, Panwaslu tidak serta merta mengganti anggota tersebut. Pasalnya ada tahapan yang mesti dilalui. Mulai dari pemberian peringatan dan menjadi bahan pertimbangan di tingkat Panwaslu. Bila kemudian didapati cukup bukti pelanggaran, mau tak mau anggota tersebut akan diganti.

TUGAS BERAT MENANTI

Abdul Muin memaparkan, tugas berat telah menanti setiap anggota Panwascam sejak dilantik kemarin. Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016, tugas dan wewenang Panwascam yaitu mengawasi setiap tahapan pemilu mulai dari tahapan kampanye. Lantas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 menambahkan fungsi pencegahan kepada Panwascam.

“Pencegahan ini bisa dilakukan dalam bentuk-bentuk sosialisasi kepemiluan dan pendidikan politik kepada masyarakat,” terang Abdul Muin.

Sedangkan wewenang anggota Panwascam yaitu menerima dan menindaklanjuti setiap laporan pelanggaran yang terjadi selama proses pemilu. Dalam hal ini Pemilu Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018, Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Karena itu setiap anggota Panwascam diminta bisa bersikap adil dan menjalankan tugas ini sebaik mungkin.

“Besok (hari ini, Red.) kami akan mengadakan bimbingan teknis untuk panwascam. Tentu ini sangat penting dalam rangka meningkatkan skill dan kemampuan Panwascam yang melakukan pengawasan di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail berharap, anggota-anggota Panwascam ini dapat segera menguasai peraturan-peraturan terkait pengawasan pemilu. Setiap anggota Panwascam juga diminta satu suara dalam melakukan pengawasan, sehingga nantinya tidak ada acuan-acuan berbeda satu sama lain.

“Panwascam punya peran penting dalam hal pengawasan. Termasuk nanti juga mengawasi peredaran informasi yang viral di media sosial,” kata Nusyirwan yang menyaksikan proses pengambilan sumpah Panwascam.

Dia mengapresiasi anggota-anggota Panwascam terpilih yang 70 persen didominasi kaum muda. Apalagi kuota perempuan sebanyak 30 persen dapat terisi dalam keanggotaan Panwascam ini. Nusyirwan turut mengingatkan agar koordinasi di antara setiap anggota Panwascam dapat terjalin baik. Karena dengan koordinasi yang baik, setiap pelanggaran dapat ditangani dengan baik.

“Panwascam menjadi tumpuan ke depan. Karena juga bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi yang mengarah pada sanksi berat para pelaku pelanggaran. Tentunya harus independen,” pungkasnya. (luk)