SAMARINDA – Lambannya proses pendistribusian dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim mulai menuai tanya. Utamanya dari para tim sukses (timses) calon gubernur (cawagub) dan calon wakil gubernur (cawagub).
Lambannya pemasangan APK yang dicetak dan menjadi tanggungan KPU, dinilai dapat berdampak pada proses sosialisasi para cagub dan cawagub. Meskipun masing-masing timses pasangan calon (paslon) diberikan kewenangan melakukan pencetakan APK tambahan hingga 150 persen dari yang dicetak KPU.
Tim Pemenangan pasangan calon (paslon) nomor 2, Syaharie Jaang dan Awang Ferdian Hidayat (JADI) menilai, proses pendistribusian dan pemasangan APK oleh KPU sangat lambat. Sehingga berakibat pada minimnya sosialisasi paslon di setiap kabupaten/kota.
Ketua Tim Pemenangan JADI, Rusman Yakub menuturkan, meskipun KPU sudah merealisasikan 20 persen APK, tetapi belum berpengaruh pada pengenalan paslon yang seharusnya dapat menjangkau seluruh wilayah di Bumi Etam.
“Sangat terlambat realisasi dan pemasangan APK dari KPU. Saya kira mengganggu sosialisasi paslon. Tetapi kami tidak ingin mengandalkan semuanya dari KPU. Dari paslon sendiri sudah mengantisipasinya,” kata Rusman, Kamis (15/3) kemarin.
Hal berbeda diungkapkan Tim Pemenangan Paslon nomor 1, Andi Sofyan Hasdam dan Rizal Effendi (AN-NUR). Marwan selaku wakil ketua tim pemenangan mengaku tidak mempermasalahkan keterlambatan pencetakan dan pemasangan APK dari KPU.
“Karena kami paham ada pergantian cawagub kemarin. Kami tunggu saja langkah KPU. Kami memang butuh APK dari KPU, karena itu salah satu media sosialisasi. Tapi tidak ada pengaruhnya. Saat ini kami memaksimalkan sosialisasi di media sosial,” katanya.
Sembari menunggu APK dari KPU, sambung Marwan, tim AN-NUR melakukan sosialisasi lewat media social. Menyebarkan stiker, kalender, dan beragam bahan kampanye yang didesain timses nomor urut satu.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris KPU Kaltim Syarifuddin Rusli menyatakan, percetakan dan pengiriman APK sudah sesuai jadwal yang ditetapkan. Bahkan sebelumnya KPU telah membagikan 20 persen APK di kabupaten/kota.
“Kami sudah sampaikan pada KPU kabupaten/kota agar APK yang 20 persen segera dipasang. Sedangkan sisanya, kami upayakan paling lambat 10 hari ke depan bisa didistribusikan,” ucapnya.
Percetakan APK juga terhambat karena cawagub paslon AN-NUR diganti Rizal Effendi. Syarifuddin menegaskan, saat KPU mengetahui Nusyirwan meninggal dunia, pencetakan APK dihentikan.
“Setelah dihentikan percetakan, kemarin ada penetapan, kemudian menunggu surat izin cuti Pak Rizal. Selama beberapa hari, APK tidak dicetak. Setelah surat cuti diberikan gubernur, baru kami lanjutkan pencetakan APK,” bebernya.
Atas tudingan keterlambatan tersebut, dirinya meminta setiap paslon mencetak dan memasang terlebih dulu APK dari timses. Karena proses percetakan, distribusi, dan pemasangan APK dari KPU membutuhkan waktu yang lama.
“Apalagi ada usulan baru, rangka baliho nanti tidak pakai kayu, tapi besi. Terpaksa kami rancang ulang lagi anggaran karena itu beda besaran anggarannya. Tapi saya pastikan bulan ini semua APK sudah terpasang,” ucapnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: