SANGATTA – Besarnya potensi budidaya perikanan di Kutai Timur (Kutim), khususnya ikan tambak seperti bandeng, ternyata belum dibarengi dengan kesiapan pemasaran. Hal ini terbukti, setelah memanen ikan hasil budidayanya, petani justru kesulitan memasarkannya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kutim Nur Ali mengatakan, potensi budidaya ikan tambak cukup luas. Hasil panen yang diperoleh pun cukup tinggi. Rata-rata puluhan ton ikan bandeng untuk setiap hektarnya.
“Masalahnya, setelah dipanen tidak ada pihak yang sanggup menampung hasil petani tersebut. NSehingga petani sulit untuk memasarkan hasil panennya,” ucap Nur Ali.
h karena itu, saat ini DKP tengah mencari pengusaha yang berminat untuk menampung hasil panen para petani tersebut. Salah satu upayanya berkoordinasi dengan beberapa pengusaha rumah makan dan jasa cathering.
“Kami berupaya jangan sampai petani yang sudah susah payah membudidayakan ikan iti, justru merugi karena tidak ada pembeli,” sebutnya.
Nur Ali juga berharap, kedepan usaha budidaya ikan tambak tidak hanya pada satu komoditas saja. Namun juga pada komoditas unggulan lainnya. Seperti kepiting, udang, hingga ikan kerapu. Tentu, hasil yang diperoleh nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Pendampingan juga senantiasa kami lakukan. Caranya dengan memberikan pelatihan dan pemenuhan bibit. Sehingga budidaya yang dilakukan petani bisa berhasil,” tutur Nur Ali. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: