• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Internasional

Donald Trump Cetak Sejarah, Dimakzulkan Lagi, Proses Senat Menanti

by BontangPost
15 Januari 2021, 14:57
in Internasional
Reading Time: 2 mins read
0
Donald Trump. (REUTERS/Carlo Allegri)

Donald Trump. (REUTERS/Carlo Allegri)

Share on FacebookShare on Twitter

bontangpost.id – Dewan Perwakilan Amerika Serikat resmi memakzulkan Presiden Donald Trump. Ini adalah pemakzulan kedua dalam satu kali masa jabatannya. Kali ini prosesnya berjalan mulus dengan dukungan beberapa anggota Republik. Trump pun diingatkan orang-orang dekat untuk menanti gelombang gugatan dalam waktu dekat.

Sidang pemungutan suara pada Rabu waktu AS (13/1) berjalan dengan pengamanan ketat. Tentara Garda Nasional berjaga di dalam ruangan dan area sekitar Gedung Capitol. Ketua DPR AS Nancy Pelosi memerintahkan pemasangan gerbang pendeteksi metal. Beberapa politikus Republik sempat memprotes langkah tersebut.

”Ini omong kosong. Ancaman sebenarnya bukan datang dari dalam gedung,” tegas anggota Dewan Perwakilan AS Rodney Davis sebagaimana yang dilansir NBC News.

Meski diwarnai keluhan, mosi dari Demokrat berhasil lolos. Proposal untuk memakzulkan presiden ke-45 itu mendapat dukungan dari 232 anggota. Suara penolakan mencapai 197 suara. Di antara para pendukung, ada 10 anggota partai gajah yang menyeberang. Liz Cheney, Adam Kinzinger, Jaime Herrera Beutler, dan John Katko menepati janji mereka untuk meloloskan resolusi tersebut.

Baca Juga:  Vietnam Siap Sambut Trump-Jong-un

Bahkan, Tom Rice yang mewakili South Carolina, salah seorang pendukung Trump, ikut menyokong proposal tersebut. ”Saya sudah mendukung presiden ini saat suka dan duka. Namun, aksi kali ini tak bisa dimaafkan,” ungkapnya menurut NPR.

Trump pun menjadi satu-satunya kepala negara AS yang dimakzulkan dua kali. Pemakzulan pertama terjadi pada Desember 2019 terkait percakapan dengan presiden Ukraina untuk mencari borok Joe Biden. Ketika itu hampir seluruh politikus Republik melawan sekuat tenaga.

Pemakzulan kali ini menggunakan argumen kerusuhan di Gedung Capitol, 6 Januari lalu. Pelosi menyatakan bahwa Trump memulai pemberontakan dengan mengumpulkan massa dan menyuruhnya menyerbu gedung Kongres. ”Dia harus pergi. Dia berbahaya bagi bangsa ini,” ujarnya menurut Associated Press.

Beberapa politikus mempertanyakan apa gunanya memakzulkan presiden di akhir masa jabatan. Soal itu, Trump bukan yang pertama. Pada 1876, Menteri Peperangan William Belknap dimakzulkan beberapa jam setelah mengundurkan diri.

Baca Juga:  Jajak Pendapat Terhadap Donald Trump, Ternyata Hasilnya....

Bila dibandingkan dengan proses pertama, Trump layak resah dengan pemakzulan kali ini. Sebab, beberapa tokoh Republik di Senat, termasuk pemimpin Senat Mitch McConnell, dikabarkan terbuka untuk meloloskan resolusi tersebut.

Senat adalah lembaga penentu pemakzulan. Majelis tinggi AS itu berwenang melengserkan presiden atau mencegahnya menjadi calon presiden pada masa depan.

Akhirnya, Trump mengeluarkan video pernyataan setelah sidang putusan. Dia kembali meminta massa beraksi damai tanpa menyebut pemakzulan. ”Seperti kalian semua, saya terkejut dan sedih dengan musibah di Capitol pekan lalu. Tidak ada pendukung saya yang boleh melawan aparat,” katanya.

Menurut orang dalam, Trump membuat pernyataan tersebut setelah mendapatkan nasihat dari pengacara dan orang-orang dekat. Mereka menuturkan, meski Trump bebas dari jerat kriminal, masyarakat bisa mengajukan gugatan sipil yang bakal membuat dompet Trump terkuras.

Baca Juga:  Trump Puji Anggota Kongres yang Pukul Wartawan

Mereka mencontohkan kasus pembunuhan yang dilakukan O.J. Simpson. Meski dinyatakan tidak bersalah, mantan atlet football itu harus membayar USD 35 juta (Rp 491 miliar) akibat gugatan sipil.

Sementara itu, Kongres juga sedang diributkan dengan isu lain pasca kerusuhan. Kabarnya, beberapa politikus Republik berkoordinasi dengan penyelenggara demo sebelum merangsek ke gedung.

Ali Alexander, pemimpin gerakan Stop the Steal, mengaku merencanakan demo dengan anggota Kongres Paul Gosar, Andy Biggs, dan Mo Brooks. ”Sebaiknya mereka segera menyewa pengacara,” tutur Charlie Dent, mantan anggota Kongres dari Republik, kepada CNN.

Anggota Dewan Perwakilan Mikie Sherrill bahkan sempat mengungkapkan bahwa satu politikus Republik mengundang masuk beberapa demonstran sehari sebelum demo. Dia menjelaskan bahwa mereka datang untuk memetakan bangunan dan merencanakan penyerbuan. Sampai saat ini, Sherrill belum menyebut nama politikus yang dimaksud. (bil/c14/bay)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: donald trump
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Basarnas Berhasil Kumpulkan 239 Kantong Jenazah pada Hari Keenam

Next Post

Kios Narkoba Berkedok Rumah Rakit Terbongkar

Related Posts

Kepala Staf Gedung Putih Dikarantina, Trump Terpapar Korona?
Internasional

Kepala Staf Gedung Putih Dikarantina, Trump Terpapar Korona?

10 Maret 2020, 16:00
Keputusan Trump Dianggap Sembrono, Amerika-Iran di Ambang Perang
Internasional

Keputusan Trump Dianggap Sembrono, Amerika-Iran di Ambang Perang

5 Januari 2020, 17:30
Hidup Baghdadi Berakhir di Ujung Terowongan
Internasional

Hidup Baghdadi Berakhir di Ujung Terowongan

28 Oktober 2019, 16:00
Jajak Pendapat Terhadap Donald Trump, Ternyata Hasilnya….
Internasional

Trump Dukung Larangan Aborsi

20 Mei 2019, 16:00
Trump dan Jong-un Bertemu, Hari Ini Penentu Hubungan AS-Korut
Internasional

Trump dan Jong-un Gagal Capai Kata Sepakat

1 Maret 2019, 10:30
Trump dan Jong-un Bertemu, Hari Ini Penentu Hubungan AS-Korut
Internasional

Trump dan Jong-un Bertemu, Hari Ini Penentu Hubungan AS-Korut

28 Februari 2019, 11:00

Terpopuler

  • Masuk Parit di Bontang Kuala, Buaya 2,5 Meter Dievakuasi Disdamkartan

    72 Honorer Disdamkartan Bontang Diberhentikan, 60 Persen Kekuatan Berkurang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terbuka Peluang Sebagian Honorer Bontang Bisa Kembali Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersangka Pembuang Bayi di Sangatta Ditangkap Satreskrim Polres Kutim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buron Sejak 2018, Terpidana Asusila Agustinus Rottie Ditangkap Kejari Samarinda di Manado

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengapalan Ke-10.000, Badak LNG Kirim Kargo LNG Tujuan Filipina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.