Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Kamis, 19 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Internasional

Keputusan Trump Dianggap Sembrono, Amerika-Iran di Ambang Perang

Reporter: M Zulfikar Akbar
Minggu, 5 Januari 2020, 17:30 WITA
dalam Internasional
2 menit dibaca
Keputusan Trump Dianggap Sembrono, Amerika-Iran di Ambang Perang

Warga Iran membawa poster Komandan Pasukan Khusus Garda Revolusi Qasem Soleimani dalam demonstrasi di Teheran, Iran, kemarin. Soleimani tewas dalam serangan pesawat tanpa awak AS di dekat Bandara Baghdad, Iraq, Jumat (3/1/2020). (ATTA KENARE/AFP)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Serangan udara yang membunuh panglima pasukan elite Iran Qasem Soleimani telah memperparah konflik antara AS dan Iran. Soleimani merupakan tokoh publik pertama yang terbunuh sejak tensi dua negara meningkat pada 2018. Iran pun sedang menyiapkan balasan yang setara dengan aksi AS.

”Dengan membunuh sosok terkenal di militer Iran, AS baru saja menyatukan seluruh bangsa Iran dan sekutunya di Iraq,” kata pakar politik Iran Mohammad Marandi kepada Al Jazeera.

Tahun lalu beberapa kapal tanker di perairan Teluk lumpuh karena ledakan. AS menuduh Iran sebagai pelaku. Kemudian, Iran menembak pesawat tanpa awak AS yang diklaim memasuki wilayah kedaulatan Negeri Para Mullah itu. Tentu masing-masing pihak menolak tudingan lawan.

September lalu Presiden AS Donald Trump sempat berencana menyerang markas Iran sebagai balasan dari jatuhnya pesawat tanpa awak. Namun, Trump membatalkan operasi pada saat-saat terakhir. Alasannya, dia lebih senang berbisnis daripada berperang.

Hal tersebut jelas tak terjadi kemarin. Trump yang sedang berlibur di Palm Beach, Florida, sudah memberi izin operasi pembunuhan sang panglima Iran. Kongres AS pun tak diberi tahu atas keputusan tersebut.

Baca Juga:  Vietnam Siap Sambut Trump-Jong-un

”Keputusan sembrono dari Trump mendekatkan kita kepada satu lagi perang di Timur Tengah. Perang seperti ini menghabiskan triliunan dolar dan menewaskan banyak jiwa,” kata Senator Demokrat Bernie Sanders kepada Associated Press.

Pertimbangan Gedung Putih didasari pengaruh Soleimani di wilayah Timur Tengah. Selama ini Soleimani sudah menebar bantuan dan kerja sama ke berbagai organisasi militan di wilayah Teluk dan sekitarnya. Dia disebut pencipta kelompok militan di Iraq. Juga, sahabat karib Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

Pengaruhnya membuat kelompok-kelompok militan itu punya sikap anti-AS. Juga semakin melemahkan pengaruh AS di Timur Tengah. Jika pelobi jago seperti Soleimani tiada, ikatan Iran dengan proksi di negara lain juga melemah.

”Strategi ini dilakukan untuk mengembalikan kekuatan intimidasi AS di Timur Tengah. Baik Iran, Rusia, atau Tiongkok tak akan percaya AS seberani itu,” ujar Yoel Guzansky, pakar lembaga think tank National Strategic Studies di Tel Aviv.

Namun, banyak pula pakar yang tidak setuju dengan strategi tersebut. Mantan agen CIA Bob Baer mengatakan, langkah tersebut merupakan kesalahan terbesar rezim Trump. Sebab, tak ada yang tahu pemikiran Iran saat ini.

Baca Juga:  Warga dari Tujuh Negara Muslim Dilarang Masuk AS. Negara Mana Saja Ya?

Analis asal Iran Abas Aslani mengatakan, Soleimani sangat terkenal dan disukai masyarakat. Dia sering mendapatkan simpati karena sering menangis sambil memeluk pasukan yang akan berangkat bertempur. Apalagi, perannya dalam menekuk ISIS di Iraq banyak diakui publik Timur Tengah.

”Dia adalah sosok penting di balik kekalahan ISIS,” ujar Foad Izadi, pengajar di Tehran University.

Henry Rome, pakar dari Eurasia Group, menambahkan bahwa Iraq bakal menjadi tumbal dalam konflik tersebut. Sebab, di sanalah tempat konflik terakhir terjadi. Dia memperkirakan kelompok pro-Iran bakal mulai menyerang markas AS dan membunuh beberapa tentara. Lalu, AS akan membalas. (jpc)

 

SEKUTU NEGERI PARA MULLAH

1. Militan Iraq: Kelompok militan Syiah yang tergabung dalam Hashed Al Shaabi mempunyai total 140 ribu petarung. Kelompok tersebut juga sekutu erat Jenderal Qassem Soleimani yang baru terbunuh.

2. Hisbullah Lebanon: Kelompok tersebut didirikan Garda Revolusi Iran pada 1980. Tak ada yang tahu persis jumlah personelnya. Namun, pakar mengatakan bahwa kelompok tersebut lebih kuat dari tentara Lebanon dengan kekuatan roket dan rudal.

Baca Juga:  Trump Umumkan Status Darurat Nasional, Keputusannya Tuai Gugatan

3. Houthi Yaman: Kelompok tersebut sampai sekarang menguasai ibu kota Yaman Sanaa sejak 2014. Perkiraan jumlah personelnya mencapai 180 ribu–200 ribu pejuang.

4. Militan Gaza: Iran menyokong operasional pejuang Hamas dan Islamic Jihad di Gaza. Meski dana bantuan sudah berhenti, Iran dikabarkan masih menyalurkan bantuan militer.

Sumber: Associated Press dan Deutsche Welle

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Sumber: Jawa Pos
Tags: amerika serikatdonald trumpiran
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan21Tweet13Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Burung Berjatuhan dari Langit, Dehidrasi Akibat Gelombang Panas

Burung Berjatuhan dari Langit, Dehidrasi Akibat Gelombang Panas

Sabtu, 14 Mei 2022, 15:00 WITA
205 WNI Terancam Hukuman Mati di Negara Orang

205 WNI Terancam Hukuman Mati di Negara Orang

Rabu, 23 Maret 2022, 17:00 WITA
1 Juta Orang Tinggalkan Ukraina, 498 Militer Rusia Dilaporkan Tewas

1 Juta Orang Tinggalkan Ukraina, 498 Militer Rusia Dilaporkan Tewas

Jumat, 4 Maret 2022, 11:30 WITA
Pasukan Rusia 32 Kilometer dari Kiev, Perang Kota Bisa Terjadi

Pasukan Rusia 32 Kilometer dari Kiev, Perang Kota Bisa Terjadi

Jumat, 25 Februari 2022, 15:00 WITA
Puluhan Orang Meninggal di Dalam Mobil karena Terjebak Badai Salju di Pakistan

Puluhan Orang Meninggal di Dalam Mobil karena Terjebak Badai Salju di Pakistan

Senin, 10 Januari 2022, 15:55 WITA
Banjir di Malaysia, 1.600 WNI Terdampak

Banjir di Malaysia, 1.600 WNI Terdampak

Rabu, 22 Desember 2021, 08:30 WITA
Postingan Selanjutnya
Rayuan Pengaturan Skor, Ditengarai Ada Campur Tangan Oknum Aparat

Pengamat Hukum Bicara Mafia Bola, Ini Kata Dia

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Minggu, 15 Mei 2022, 18:21 WITA
Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jumat, 13 Mei 2022, 13:49 WITA
Tak Hanya di Indonesia, Kota-kota Besar Dunia ini juga Pernah Blackout

Trafo Gardu Induk Rusak, Listrik di Bontang Padam

Jumat, 13 Mei 2022, 18:33 WITA
Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Senin, 16 Mei 2022, 10:00 WITA
Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Senin, 16 Mei 2022, 17:11 WITA
Satu Terduga Teroris Ditangkap di Kaltim

Satu Terduga Teroris Ditangkap di Kaltim

Kamis, 19 Mei 2022, 16:55 WITA
Petaka Maut di Balik Krisis Iklim di Kaltim

Petaka Maut di Balik Krisis Iklim di Kaltim

Kamis, 19 Mei 2022, 16:00 WITA
Bawa Sabu 22 Kilogram, Kurir Dijanji Upah Rp 300 Juta

Bawa Sabu 22 Kilogram, Kurir Dijanji Upah Rp 300 Juta

Kamis, 19 Mei 2022, 15:00 WITA
Pasca Lebaran, Pencari Kerja di Bontang Meningkat

Pasca Lebaran, Pencari Kerja di Bontang Meningkat

Kamis, 19 Mei 2022, 14:14 WITA
Prokes Dilonggarkan, Traveling Tak Perlu PCR-Antigen Lagi

Prokes Dilonggarkan, Traveling Tak Perlu PCR-Antigen Lagi

Kamis, 19 Mei 2022, 13:30 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.