BONTANG – Legislator angkat bicara menanggapi peristiwa komplainnya salah satu pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada beberapa waktu lalu. Dewan menyebut, RSUD harus melayani sepenuh hati. Bahkan untuk meluruskan kabar miring tersebut, Komisi I DPRD akan memanggil manajemen rumah sakit plat merah tersebut setelah Idulfitri.
Ketua Komisi I Agus Haris mengatakan, pemanggilan bertujuan untuk mendengarkan keterangan. Pasalnya kasus tersebut sempat heboh di jejaring dunia maya. “Kami ingin mendengarkan keterangan dari pihak rumah sakit, ini harus diluruskan,” kata Agus Haris.
Politisi Gerindra ini meminta agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Agus Haris menyarankan kepada seluruh rumah sakit untuk tetap berpedoman terhadap standard operating procedure (SOP) dalam memberikan pelayanan.
Ia berujar apapun keadaan ekonomi pasien, tenaga medis harus tetap memberikan pelayanan. Terlebih lagi apabila kondisi pasien sedang dalam keadaan darurat. Maka wajib diberikan pelayanan utama dan cepat.
“Harus melayani sepenuh hati, tidak boleh ada alasan karena tidak ada biaya jadi dikesampingkan,” ujarnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi I Bilher Hutahaean juga menyetujui wacana pemanggilan manajemen RSUD Taman Husada. Bahkan ia mengusulkan kepada ketua komisi untuk memanggil pula seluruh direksi rumah sakit yang ada di Bontang.
“Kita panggil saja sekalian semuanya,” kata Bilher.
Politisi NasDem ini menyayangkan jikalau apa yang ditulis oleh korban melalui jejaring facebook tersebut benar terjadi. Terkhusus saat kondisi pasien sedang dalam keadaan darurat. “Kami belum dapat konfirmasi dari pihak bersangkutan, kalau itu keluhan masyarakat benar, pihak rumah sakit harus memperbaiki pelayanannya,” pintanya.
Sebelumnya diberitakan, akun facebook atas nama Dewy Bunga Lestari Selasa (5/6) lalu menuliskan posting-an terkait pelayanan di RSUD Taman Husada. “Ketika apa yang tidak diinginkan pun terjadi. Kematian memang akan menghampiri kita. Tetapi, ketika keadaan seorang pasien sudah dalam keadaan koma, tapi tidak dilayani sebagaimana mestinya, apakah itu yang dinamakan pelayanan terbaik RS. Ini kisah saya, saya yang tidak terima dengan tindakan dari RSUD Bontang. Suami saya koma jam setengah 5 sore, tetapi dibiarkan di kamar pasien dan masuk ke ruangan ICU jam 12 malam.
Kalian bisa kan bayangkan betapa lamanya suami saya menahan sakitnya dan suami saya menghembuskan nafas terakhir pada pukul 01.45 Wita tanpa tindakan apa-apa. Begitukah pelayanan kepada masyarakat yang hanya menggunakan BPJS pemerintah???” tulis Dewy Bunga Lestari di akun facebook-nya dilengkapi foto sang suami. Sontak postingan tersebut menjadi viral dalam beberapa jam.
Pihak rumah sakit pun telah memberikan pernyataan, bahwa mereka sudah menjalankan prosedur sesuai protap yang ada. “Sudah paripurna, (pelayanan) sudah sesuai protap yang ada. Tetapi memang penyakit yang bersangkutan berat, yakni gagal ginjal,” kata Plt Direktur RSUD Taman Husada Bontang I Gusti Made Suhardika. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post