Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Senin, 27 Maret 2023
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Feature

Galih Priyo Atmojo dan Upayanya Membuat Mesin Pendeteksi Virus Korona

Berdasar Jurnal Ilmiah, Butuh Masukan Dokter

Reporter: M Zulfikar Akbar
Selasa, 14 April 2020, 12:00 WITA
dalam Feature
Reading Time: 3 mins read
A A
Galih Priyo Atmojo menunjukkan prototipe alat PCR. Alat tersebut masih perlu penyempurnaan. Misalnya, butuh koordinasi dengan tenaga kesehatan. (Frizal/Jawa Pos)

Galih Priyo Atmojo menunjukkan prototipe alat PCR. Alat tersebut masih perlu penyempurnaan. Misalnya, butuh koordinasi dengan tenaga kesehatan. (Frizal/Jawa Pos)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Pandemi Covid-19 memantik banyak pihak untuk berkontribusi. Termasuk para insinyur alumnus Teknik Mesin ITS. Salah satunya Galih Priyo Atmojo yang membuat mesin polymerase chain reaction (PCR) yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus penyebab Covid-19.

JUNEKA SUBAIHUL MUFID, Surabaya

Mesin PCR yang dibuat Galih Priyo Atmojo ditunjukkan pada Selasa siang (7/4/2020). Dia membawa mesin tersebut ke sebuah rumah di daerah Bratang. Mesin itu tidak lebih besar daripada kotak sepatu. Bentuknya bisa dibilang belum tertata rapi. Ibarat manusia, hanya organ dalam. Belum ada lapisan luar atau kulit penutup. Namun, secara fungsi, mesin PCR sudah bisa digunakan.

’’Pengaturan suhu naik turunnya saya sesuaikan dengan jurnal ilmiah yang saya baca,’’ kata Galih.

Alumnus Teknik Mesin ITS angkatan 2006 itu mengakui, dirinya tidak mengerti tentang dunia medis. Namun, untuk membuat alat yang bisa mengatur suhu naik dan turun dengan menggunakan mesin secara otomatis, itulah yang bisa dilakukan.

Dari berbagai referensi prinsip PCR atau reaksi berantai polymerase, setidaknya ada tiga tahap utama. Salah satunya denaturasi atau peleburan yang dilakukan dalam suhu 96 derajat Celsius.

Galih mengatur suhu tersebut selama 30 detik. Pada tahap itu, ikatan hidrogen DNA akan terputus dan DNA menjadi berberkas tunggal.

Berikutnya proses annealing atau penempelan dengan suhu 65 derajat Celsius. Dia membuat proses tersebut selama 30 detik. Kemudian, tahap pemanjangan dengan suhu 74 derajat Celsius. Galih mengaturnya dalam waktu 40 detik. Tiga siklus itu dibuat berulang-ulang sehingga DNA copy yang didapat bisa banyak.

Baca Juga:  Mengenal Sosok Suaji, Warga Bontang Penerima Kalpataru

’’Tapi, pengaturan suhu dan lamanya itu sangat bergantung pada kebutuhan. Nah, di sinilah kami perlu komunikasi juga dengan user atau ahli di bidang kesehatan,’’ ungkap Galih.

Dia menyebutkan, alat rancangannya itu memang masih perlu penyempurnaan. Namun, bukan tidak mungkin akan menjadi sangat berguna untuk industri atau dunia kesehatan dalam negeri. Terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Peranti PCR merupakan salah satu yang dapat dimanfaatkan untuk deteksi orang yang menjadi korban virus korona generasi baru tersebut.

Galih menceritakan bahwa sepekan lalu dirinya dihubungi M. Nur Yuniarto, salah seorang dosennya di Teknik Mesin ITS. Mereka pernah satu tim dalam kelompok mobil hemat energi Sapuangin. Mereka pernah mengikuti lomba ke luar negeri yang diselenggarakan Shell.

’’Kami diajak untuk berpikir bareng apa yang kira-kira bisa kita buat untuk penanganan virus ini. Kami juga ingin berkontribusi,’’ ungkap Galih.

Dia pun tebersit untuk membuat PCR. Menurut dia, alat PCR di pasaran masih banyak yang berasal dari luar negeri. Harganya pun sangat mahal. Padahal, anak Indonesia sendiri bisa membuat peralatan tersebut. Selain PCR, ada tim lain yang membuat ventilator otomatis.

Baca Juga:  Warga Satu Gang Terkonfirmasi Covid-19

Pengerjaan mesin PCR digarap sendiri. Galih sudah biasa berurusan dengan mesin serta microcontroller. Setelah mengumpulkan informasi yang cukup dari berbagai sumber-sumber tepercaya dan ilmiah, dia pun mulai belanja peralatan.

’’Komponen yang utama itu pendingin dan pemanas. Heater pemanas pakai elemen 12 volt. Sedangkan pendinginnya sementara masih pakai ukuran 120 watt. Tapi, itu nanti sangat bisa disesuaikan dengan kebutuhan,’’ jelas Galih.

Pria kelahiran Malang, 15 Desember 1987, itu hanya butuh waktu sepekan untuk merakit peralatan tersebut. Ada alat-alat yang dibeli langsung di toko elektronik di Surabaya. Ada pula yang beli secara online. Untuk saat ini, kebutuhan peralatan itu masih sangat mudah didapat.

Dana untuk pembelian komponen tersebut diperoleh dari sumbangan para alumnus dan rekan-rekan lainnya. Termasuk dari Nur Yuniarto.

’’Kalau yang ini habisnya sekitar Rp 2 juta−Rp 3 jutaan,’’ tuturnya.

Untuk memprogram peralatan tersebut, Galih mengatakan hanya butuh waktu sekitar dua hari. Galih yang biasa menjadi freelance engineer memang punya banyak pengalaman untuk pemrograman mesin. Dia pun langsung memprogram di peranti microcontroller yang diletakkan di bawah display pengaturan.

’’Lama tidaknya memprogram itu memang bergantung jam terbang,’’ ujarnya, lantas tersenyum.

Di balik semua proses kreatif dan usaha keras untuk berkontribusi itu, tampaknya ada semacam persoalan pribadi antara Galih dan virus korona jenis baru itu.

Ceritanya, Galih sebenarnya juga punya proyek membuat alat untuk roasting biji kopi. Alat tersebut dibuat sejak akhir Desember lalu. Prototipe-nya sudah jadi dan berfungsi. ’’Wes tak gawe dewe, terus tak gawe kopi bubuk (sudah saya pakai sendiri, akhirnya saya buat kopi bubuk),’’ katanya berterus terang.

Baca Juga:  Santunan Rp 10 Juta untuk Ahli Waris Pasien Covid-19 yang Meninggal Bakal Disalurkan

Dia ingin menjadikan roaster tersebut sebagai salah satu bisnis rintisan atau start-up. Dia mengklaim alat itu punya banyak fitur yang canggih yang bisa memudahkan orang untuk me-roasting biji kopi dengan hasil maksimal.

Prototipe kedua sudah jadi pada Februari dengan bentuk yang sudah layak masuk pasar. Dia sudah gembira dengan hal tersebut. Bahkan sudah siap didemonstrasikan kepada para calon pembelinya. Namun, apa daya, virus korona jenis baru keburu mewabah dan menjadi pandemi.

’’Karena wabah ini, ya tidak jadi demo ke para calon pembeli. Mungkin PCR ini adalah jalan,’’ paparnya.

Pada Selasa sore lalu, dia dihubungi untuk diajak bertemu dengan salah seorang tokoh dari ITS. Sang tokoh tersebut hendak menghubungkannya dengan para ahli kesehatan di Surabaya.

’’Mau ketemu dengan dokter-dokter biar lebih cepat berfungsi sesuai kebutuhan pengguna,’’ ujar Galih. (jpc)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Sumber: Jawa Pos
Tags: covid 19featuregalih priyo atmojokoronapcr
PindaiBagikan57Tweet36Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi

2.172 Nakes Gugur dari Awal Pandemi hingga Sekarang

Jumat, 10 Maret 2023, 14:08 WITA
Penerbangan kembali menggeliat karena Covid-19 makin mereda

Sinyal Penghapusan PPKM Makin Kuat, 2023 Bersiap Jadi Endemi

Senin, 26 Desember 2022, 17:00 WITA
Presiden Joko Widodo (Biro Pers Sekretariat Presiden)

PPKM Segera Diakhiri, Jokowi Tunggu Kajian Kemenkes

Jumat, 23 Desember 2022, 11:00 WITA
Ilustrasi

Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Bontang Belum Tentukan Kebijakan Baru

Jumat, 11 November 2022, 20:23 WITA
Ilustrasi

Deteksi Varian Covid-19 Baru, Diskes Bontang Kirim Lima Sampel ke Samarinda

Selasa, 8 November 2022, 20:00 WITA
Covid-19 Ngegas Lagi, Satgas IDI Sebut Omicron XBB Unik 1

Covid-19 Ngegas Lagi, Satgas IDI Sebut Omicron XBB Unik

Jumat, 4 November 2022, 09:28 WITA
Postingan Selanjutnya
Wisuda virtual menggunakan robot oleh sekolah di Jepang. (Mirror)

Pandemi Korona, Universitas di Jepang Lakukan Wisuda dengan Robot

Komentar Anda

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Seorang pria terekam CCTv membawa kabur motor di Gunung Elai

Pria Diduga Maling Motor di Gunung Elai Terekam CCTv

Rabu, 22 Maret 2023, 13:02 WITA
Pasar Ramadan di Jalan Ahmad Yani (Nasrullah/bontangpost.id)

Tiga Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Bontang

Sabtu, 25 Maret 2023, 12:30 WITA
Truk amblas di jembatan KM 5 terjadi pada Januari lalu

Hoaks! Truk Amblas di Jembatan KM 5 Bikin Macet

Sabtu, 25 Maret 2023, 10:28 WITA
Pengunjung pusat thrift di Semarang sedang memilah baju bekas. (Radar Semarang)

Curhat Pengusaha Thrift di Bontang dan Harapan Bangkitnya Brand Lokal

Kamis, 23 Maret 2023, 13:30 WITA
Wali Kota Bontang Basri Rase

Tanggapi Larangan Bukber, Basri; Jangan Sampai Covid Naik Lagi

Jumat, 24 Maret 2023, 09:16 WITA
Ilustrasi

Keluarga Berisiko Stunting Bakal Dapat Bantuan Daging Ayam dan Telur

Senin, 27 Maret 2023, 08:38 WITA
Direksi Pupuk Kaltim bersama Direktur Perlindungan BNPT Imam Margono (tengah).

Gandeng BNPT, Pupuk Kaltim Perkuat Pengamanan Obvitnas dari Potensi Terorisme

Minggu, 26 Maret 2023, 17:27 WITA
Motor balap liar yang disita polisi

Bubarkan Balap Liar di Gunung Sari, Polisi Sita Dua Motor

Minggu, 26 Maret 2023, 09:52 WITA
Warung kelontong di Berbas Pantai kedapatan jual miras ilegal

Tiga warung Kelontong Kedapatan Jual Miras, Kena Denda Tipiring Rp 1,5 Juta

Minggu, 26 Maret 2023, 09:37 WITA
Lima warga Muara Badak ditangkap karena berjudi

Bulan Puasa Main Judi, 5 Kakek Terancam 4 Tahun Penjara

Minggu, 26 Maret 2023, 09:16 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development