MENANGGAPI pemberitaan yang muncul beberapa hari ini mengenai vedeotron membuat Kepala Dinas, Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfoperstik) Kutim, Muhammad Erlyan Noor angkat bicara.
Dirinya membantah jika telah terjadi konflik di tubuh instansi yang dipimpinnya. Terlebih, hingga berakibat kurang maksimalnya pengoperasian videotron yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi tersebut.
Erlyan Noor menegaskan jika tak ada konflik yang terjadi di instansinya. Menurutnya, jika benar adanya permasalahan pribadi antar bawahan, sebaiknya tidak berpengaruh terhadap pekerjaan.
Bahkan dirinya mengaku, usulan untuk memaksimalkan videotron yang diajukan oleh bawahannya, tak diketahuinya. Sampai saat ini. “Mungkin saja ada miskomunikasi,” ujar Erlyan.
Ia mengimbau seluruh pejabat di lingkungan kominfo untuk mempelajari tugas dan fungsinya terlebih dahulu.
“Jadi sebelum bicara harus mengetahui dulu tupoksinya. Apakah yang dibicarakan memang tupoksinya atau tidak. Jangan hanya asal mengeluarkan statement, terlebih kepada media,” katanya.
Terkait vedeotron yang tak maksimal, Erlyan Noor mengakui jika terdapat kendala dalam pengoprasiannya. Terutama untuk pembiayaan listrik. Kendati hal itu tidak terlalu berarti. Sebab, pihaknya masih tetap mengoprasikannya meskipun hanya pada malam hari saja.
“Dikarenakan jika tetap dioperasikan pada siang hari, memang tidak maksimal. Karena tidak terlalu terlihat oleh masyarakat yang melintas di lokasi tersebut,” katanya.
Demikian juga dengan kondisi videotron yang menurutnya sudah harus mendapat perawatan kembali. Sebab, sering terjadi gangguan jika diterpa hujan.
“Sedangkan untuk konten yang memang belum banyak, memang akan dilakukan penambahan. Terutama untuk tayangan program-program Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur yang sudah dilaksanakan,” katanya.
BAWAHAN SEBUT ADA KONFLIK INTERNAL
VIDEOTRON di Jalan Wolter Monginsidi, Sangatta Utara, yang tak berfungsi maksimal sudah membuat Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang memanggil pejabat bersangkutan, Rabu (24/4) lalu. Wabup memanggil Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfoperstik), Muhammad Erlyan Noor untuk membahas videotron yang dianggap tak maksimal. Namun Erlyan tak dapat hadir lantaran sedang dinas ke luar daerah.
Kepala Seksi di Bidang Informasi dan Publikasi Diskominfo Kutim Budi, menyatakan akan segera melaporkan progres proyek tersebut. Yakni, pada saat Erlyan sudah berada di Sangatta, Senin (30/4). Agar pihaknya bisa satu suara dengan arahan atasannya tersebut.
Namun dari keterangan Kepala Bidang Informasi dan Publikasi Diskominfo Kutim, Nur Cahaya, dia mengaku videotron tersebut merupakan proyek yang diarahkan kepada dirinya untuk ditangani. Dia sudah mengajukan beberapa usulan untuk membuat videotron tersebut berfungsi menjadi media informasi, namun usulannya tak kunjung direspon.
Dia mengatakan videotron tersebut tak berjalan sebagaimana mestinya karena ada konflik internal di dalamnya. Yakni, di tubuh Diskominfoperstik Kutim itu sendiri.
“Saya sering tak dilibatkan dalam hal videotron tersebut. Padahal saya penanggungjawabnya. Tidak ada dukungan atau rekomendasi dari atasan terkait usulan saya,” ungkap dia.
Dia menjelaskan usulan tertolak karena alasan anggaran yang terbatas. Terlalu banyak kegiatan yang dikerjakan. Padahal, videotron itu direncanakan menampilkan berbagai informasi tentang pemkab, maupun pemberitaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kalau saat ini, videotron hanya menyala pukul 17.00-22.00, bahkan kadang hanya dua jam saja,” kata dia. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: