BONTANG- Pembabatan kawasan berhutan untuk membuka perkebunan kelapa sawit di sekitar Hutan Lindung Sungai Lesan, diduga kuat telah mengancam populasi orangutan Kalimantan sub spesies Pongo pygmaeus morio. Survei terbaru menunjukkan bahwa populasi orangutan di dalam kawasan Hutan Lindung Sungai Lesan terus menurun dari tahun ke tahun.
Hal ini disampaikan Ramadhani, Manajer Program Perlindungan Habitat, dalam siaran pers kepada harian ini, beberapa waktu lalu. Menurut Ramadhani, Hutan Lindung Sungai Lesan yang luasnya mencapai 13.565 ha merupakan habitat penting bagi orangutan.
“Di sana selain merupakan habitat orangutan, ada juga beraneka jenis satwa liar langka dan dilindungi undang-undang seperti Beruang Madu, Macan Dahan dan Rangkok. Sayangnya, upaya konservasinya disabotase oleh perusahaan-perusahaan kelapa sawit sehingga kawasan-kawasan berhutan yang seharusnya menjadi koridor penghubung antara Hutan Lindung Sungai Lesan dengan habitat orangutan lainnya semakin habis,” beber Ramadhani.
Lebih lanjut Ramadhani menambahkan, pada 8 Juli dan 2 Agustus 2017 lalu, Centre for Orangutan Protection (COP) bersama seksi BKSDAE Kalimantan Timur, terpaksa mentranslokasi orangutan di kawasan yang seharusnya menjadi koridor, tetapi telah terpotong dengan aktivitas perkebunan kelapa sawit dan pemukiman.
“Yang menyedihkan, ada satu individu orangutan yang ditemukan pada 2 Agustus 2017 mengalami luka serius pada bagian kepala. Kemungkinan besar dibacok dengan senjata tajam seperti parang,” ujarnya.
Atas kejadian itu, Ramadhani mengatakan, harus ada sebuah upaya terfokus untuk serius mutlak, dan sangat diperlukan untuk mempertahankan populasi yang tersisa.
“BKSDAE Kaltim telah melepasliarkan satu individu orangutan jantan berusia 15 tahun eks-rehabilitasi Centre for Orangutan Protection pada 16 September 2017. Pelepasliaran tersebut diikuti dengan pemantauan dan pengamanan kawasan yang melibatkan masyarakat setempat. Setidaknya lima orangutan lagi akan dilepasliarkan di kawasan tersebut. Tapi, upaya tersebut akan sia-sia jika perusahaan kelapa sawit di sekitar kawasan tidak memiliki niat untuk turut menjaga satwa liar kebanggaan Indonesia ini,” tandasnya.
Sehingga Ramadhani mengimbau kepada semua pihak dan elemen, untuk lebih peduli terhadap populasi orangutan, sebab makin tahun jumlah orangutan semakin menurun. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: