RIBUAN masyarakat dari seluruh Kaltim memadati Gedung Olah Bebaya yang terletak di kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (30/8) kemarin. Masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti launching program Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim selama dua hari berturut-turut ini.
Menurut data yang diperoleh media ini, hingga pukul 09.30 Wita, tercatat program GISA telah melakukan perekaman hingga 351 dan mencetak 3531 keping KTP-el. Dan data tersebut akan terus bertambah mengingat masyarakat yang melakukan perekaman maupun pencetakan KTP-el masih terus berlanjut dan perekapan terus berlangsung.
Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad mengatakan, pihaknya sampai kewalahan dengan antusias warga tersebut. Namun, di sisi lain ia juga merasa senang karena dapat membantu masyarakat.
“Syukur alhamdulillah kita bisa membantu ya. Teman-teman dari kabupaten/kota juga turut membantu. Kan lumayan, dalam waktu dua hari kita telah berhasil mencetak ribuan KTP-el. Ini saja masih ada data yang belum direkap,” kata Halda.
Selama program GISA ini berlangsung, diakui Halda, memang ada hambatan. Kendati demikian, ia berkata hambatan tersebut bukanlah masalah besar. Seperti masalah server di hari pertama pembukaan GISA yang membuat pencetakan KTP-el sempat terhambat. Ia berkata, hal seperti itu adalah persoalan biasa apalagi jika berkaitan dengan masalah sistem.
“Itu tidak masalah. Biasalah namanya juga sistem. Terkadang suka hang, seperti HP. Namun kemudian datanya muncul kembali,” ujarnya.
Setelah pelayanan perekaman dan pencetakan ini berakhir, sambung Halda, semua proses perekaman dan pencetakan akan dikembalikan kabupaten/kota. Halda pun menyarankan agar kabupaten/kota juga melakukan Launching GISA seperti yang dilakukan Pemprov Kaltim.
Kendati demikian, ia mengembalikan kebijakan tersebut ke pemerintah di kabupaten/kota masing-masing. Sebab setiap kabupaten/kota tentu memiliki permasalahan masing-masing terkait pencetakan KTP-el ini.
“Untuk jadwal launching GISA kembali ke kabupaten/kota. Kalau mau serentak bisa dikatakan susah. Soalnya permasalahan di kabupaten/kota itu beda-beda, misal masalah geografis. Seperti Samarinda, secara geografis mumpuni namun masyarakatnya banyak, ya susah juga. Begitupun dengan yang di PPU maupun Kutim,” ujarnya.
Di sisi lain, Halda juga berkata, tugas pihaknya hanya mengoordinasikan. Karena ada permasalahan di kabupaten/kota makanya pihaknya turut membantu untuk mengurangi utang pencetakan KTP-el melalui program GISA.
“Kami melihat karena adanya masalah yang kemudian menyebabkan perekaman dan pencetakan KTP-el di kabupaten/kota tidak terlalu cepat. Nah dengan launching GISA ini sebenarnya kami turut membantu juga,” ucapnya.
Begitupun dengan permasalahan lain yang dihadapi disdukcapil. Misalnya masalah tinta. Pihaknya akan turut mengawal dengan mencarikan bantuan ke pemerintah pusat. “Namun, disdukcapil kabupaten/kota harus bersurat ke kami dulu. Nanti kami teruskan ke pemerintah pusat,” pungkas Halda. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post