SAMARINDA – Sebagai tindak lanjut pertemuan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama jajaran Kementerian Perekonomian belum lama ini, maka Gubernur Awang Faroek Ishak segera bersurat ke Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution guna memastikan kelanjutan dukungan pusat untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur.
Juru Bicara (Jubir) Gubernur Kaltim Hendro Prasetyio mengatakan, sesuai arahan Gubernur Awang Faroek Ishak, mengenai kepastian lahan sudah tidak masalah dan telah dikoordinasikan dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Kaltim dan perusahaan yang telah terkoneksi dengan KEK MBTK, yaitu PT Indonesia Plantation Synergy (IPS).
“Karena itu, segera Gubernur bersurat kepada Menko Perekonomian agar segera mendukung Pemprov Kaltim dalam pengembangan KEK MBTK. Karena, saat ini pengembangan di KEK MBTK sudah ada perusahaan yang beroperasi, yaitu PT IPS. Sehingga diyakini kondisi ini akan mendukung pengembangan industri lainnya untuk berkembang di Maloy,” kata Hendro Prasetyio usai rapat koordinasi pengembangan KEK MBTK bersama Gubernur Awang Faroek Ishak di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (6/3).
Hendro mengatakan dengan menyurati Menko Perekonomian, Gubernur Awang Faroek Ishak telah melakukan evaluasi bersama perangkat sektor terkait arahan Kementerian Perekonomian belum lama ini di Jakarta.
Pemprov Kaltim memastikan dua bulan ke depan dapat menyelesaikan apa yang menjadi catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, sehingga kawasan tersebut cepat beroperasi.
“Gubernur Awang Faroek menegaskan sudah banyak investor tertarik dan siap mengembangkan usahanya di Maloy, termasuk pengusaha dari Morowali. Karena itu, minggu ini Gubernur menugaskan Biro Humas Setprov Kaltim dan Perusda MBTK untuk menyampaikan surat Gubernur ke Menko Perekonomian dan ke Dewan KEK Nasional,” jelasnya.
Sesuai hasil rapat bersama Gubernur Awang Faroek Ishak tentang pengembangan kawasan tersebut, dipastikan akurasi luas serta status sertifikasi lahan KEK MBTK dibahas bersama Kepala BPN dan PT IPS mengingat terintegrasinya PT IPS dengan KEK MBTK. Kemudian, Pemprov Kaltim telah inventarisir sarana-sarana pendukung, baik yang sudah, tengah dan dalam rencana dibangun, termasuk yang menjadi catatan Dewan KEK Nasional yang harus segera diselesaikan oleh Pemprov Kaltim.
Selain itu, juga kabar gembira dari lobi tim Diskominfo Kaltim yang mendapat bantuan BTS dari Kementerian Kominfo segera dipasang di kawasan industri Maloy tersebut. Mendukung pengembangan kawasan tersebut, Pemprov mencontoh yang sudah berkembang di Morowali melalui Perpres 91/2017 tentang kemudahan berusaha.
Hendro menambahkan, Gubernur Awang Faroek memastikan pendirian Politeknik Negeri Energi dan Pertambangan dengan berbagai bidang program studi. Untuk mendukung kesiapan SDM, pada Agustus 2018 sudah memulai perkuliahan.
“Kita berdoa dan berharap semoga KEK MBTK yang menjadi salah satu proyek strategis nasional benar-benar akan menjadi kebanggaan Kaltim di masa-masa mendatang,” jelasnya. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: