SAMARINDA – Partai Hanura Kaltim sepertinya belum ingin terburu-buru memutuskan bakal calon yang akan diusung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018. Sejauh ini, Hanura masih melakukan proses penjajakan terhadap para bakal calon yang telah mengikuti proses penjaringan sebelumnya.
Selain itu, partai yang dinahkodai Oesman Sapta Odang ini masih menunggu hasil survei partai yang saat ini masih berjalan. Seperti diberikan sebelumnya, para calon yang telah mendaftar di Hanura antara lain Rusmadi, Isran Noor, Yusran Aspar, Syaharie Jaang, dan Rita Widyasari.
Ketua DPD Hanura Kaltim Herwan Susanto mengatakan, kalau saat ini para calon yang telah mendaftar di partai yang dia gawangi, sedang melakukan silaturahmi ke DPP untuk memperkenalkan diri dan bertatap muka langsung dengan tim pilkada pusat di Jakarta.
Salah satu calon yang sudah melakukan itu yakni Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim Rusmadi. Rusmadi menghadap Ketua Tim Pilkada Pusat, Farid, sekitar Rabu pekan kemarin. “Saya yang dampingi langsung beliau (Rusmadi, Red.) ke Jakarta,” ungkapnya, Senin (6/11) kemarin.
Pada Minggu ini rencananya giliran Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar yang akan menghadap ke DPP. Hal itu diketahui Herwan setelah dirinya diminta Sekretaris DPD Gerindra Kaltim, Sutrisno Toha untuk dibuatkan agenda silaturahmi ke DPP.
“Kan selama ini saya mempresentasikan para calon sifatnya sebatas informasi saja. Sekarang saatnya untuk para calon bertemu dan bersilaturahmi langsung dengan tim pilkada pusat di Jakarta. Saat ini sedang berlangsung,” katanya.
Dia menyebut, bahwa hasil survei nantinya bukan menjadi indikator satu-satunya dalam memutuskan bakal cagub yang diusung Hanura nantinya. Hasil survei hanya menjadi salah satu syarat yang ditetapkan tim pilkada Hanura.
Salah satu syarat yang harus dan wajib disiapkan bakal cagub jika ingin diusung Hanura yakni menyiapkan kawan koalisi, atau partai pengusung. Karena partai Hanura sendiri hanya memiliki keterwakilan empat kursi di DPRD Kaltim.
“Kami butuh tujuh kursi lagi di luar Hanura kalau mau maju di pilgub. Karena syarat dari KPU minimal 11 kursi. Nah, para bakal cagub sudah membawa partai apa untuk memenuhi persyaratan tersebut. Nggak mungkin hanya Hanura yang mengusung,” tuturnya.
Selain itu, kecocokan antara visi dan misi bakal cagub juga tidak kalah pentingnya. Karena dari visi dan misi itu akan dibahas soal komitmen calon terhadap Hanura ke depan. Dia menambahkan, jika tidak ada aral melintang, akhir November ini surat rekomendasi (rekom) Hanura sudah keluar. “Mudahan, sesuai jadwal, akhir November ini paling telat,” tegasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: