SAMARINDA – Harga komoditas pokok di Pasar Segiri, Samarinda sejauh ini tidak terpengaruh oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite. Dalam hal ini, harga beras masih stabil dan tidak mengalami kenaikan sama sekali.
“Harga beras tidak ada yang naik. Bahkan menjelang Ramadan nanti malah akan turun sekira Rp 500 hingga Rp 1.000/kg,” kata Alamsyah, salah seorang pedagang sembako di Pasar Segiri, Sabtu (31/3) kemarin.
Dia mengurai, harga beras saat ini Rp 14 ribu/kg untuk beras premium, ukuran sedang Rp 12 ribu/kg, dan ukuran biasa Rp 11 ribu/kg. Malahan harga cabai rawit justru mengalami penurunan dari Rp 55 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg. Penurunan harga tersebut menurutnya mulai terjadi sejak pekan lalu.
Ditengarai penyebab menurunnya harga ini karena pada awal April hingga awal Mei mendatang merupakan masa panen petani. “Jadi meski ada pengaruh biaya transportasi, harga beras tidak akan naik,” ungkapnya.
Menjelang Ramadan, Alamsyah menyebut ada kemungkinan harga beras mengalami penurunan. Misalnya beras premium Rp 14 ribu menjadi Rp 13 ribu, ukuran sedang Rp 12 ribu menjadi Rp 11 ribu, dan beras biasa dari Rp 11 ribu menjadi Rp. 10 ribu.
Beras-beras ini, lanjut Alamsyah, didatangkan dari Sulawesi yang kini sedang panen raya. Sehingga pasokan beras pun melimpah yang lantas menyebabkan harga beras kualitas super, medium, dan biasa ikut turun.
Beberapa harga bahan pokok lainnya seperti telur ayam juga mengalami penurunan dari Rp 16 ribu menjadi Rp 15 ribu/kg. Cabai kering dari Rp 50 ribu/kg menjadi Rp 45 ribu/kg, dan harga gula pasir turun dari Rp 13 ribu menjadi Rp 12 ribu/kg.
Di satu sisi, ketika sejumlah komoditas pokok mengalami penurunan harga, harga kerupuk justru sebaliknya mengalami kenaikan cukup signifikan. Kenaikan ini sudah terjadi sejak pekan lalu. Untuk kerupuk udang misalnya, dari harga Rp 15 ribu/kg naik menjadi Rp 20 ribu/kg, sementara kerupuk belinjo dari Rp 65 ribu/kg naik menjadi Rp 70 ribu/kg.
“Saya kurang tahu juga kenapa (harganya) bisa naik cepat. Memang stoknya habis atau mungkin ada kaitannya dengan BBM, “ tutur Alamsyah.
Dia memperkirakan, menjelang Ramadan kelak beberapa kebutuhan dapur seperti kacang, bawang putih, bawang merah, cabai, dan kerupuk akan mengalami kenaikan harga. “Tapi kalau beras malah turun, “ ungkapnya.
Menurut Alamsyah, distributor beralasan kenaikan harga dikarenakan ketiadaan stok. Sehingga kenaikan harga bukan dikarenakan kenaikan harga BBM, Melainkan karena stoknya yang tidak ada. Sebagaimana diketahui, harga BBM jenis pertalite pada Ahad (25/3) lalu mengalami kenaikan Rp 200, sehingga menjadi Rp 7.800 per liter dari harga sebelumnya, Rp 7.600 per liter. (*/aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: