Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Senin, 27 Maret 2023
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Nasional

Harga Minyak Dunia Minus, Kapan Pertamina Turunkan Harga BBM?

Reporter: Redaksi
Kamis, 23 April 2020, 10:07 WITA
dalam Nasional
Reading Time: 4 mins read
A A
Ilustrasi. (Kaltim Post)

Ilustrasi. (Kaltim Post)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

JAKARTA– Harga minyak dunia turun tajam. Bahkan, untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga minyak mentah berjangka AS atau WTI untuk kontrak Mei berada di bawah USD 0 per barel pada Senin (20/4). Kondisi itu disebabkan karena permintaan yang minim dan pasokan yang menumpuk yang diakibatkan karena pandemi Covid-19.

Pada Selasa (21/4), harga minyak di AS berada di level terendah menjadi minus USD 37,63 per barel. Level itu merupakan yang terendah sejak NYMEX membuka perdagangan berjangka minyak pada tahun 1983 silam.

Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Mamit Setiawan menuturkan, dampak anjloknya harga minyak bagi kondisi dalam negeri akan sangat besar, terutama bagi BUMN energy, salah satunya Pertamina.

Mamit menuturkan, desakan penurunan harga BBM tentu beralasan. ‘’Untuk Pertamina, tekanan untuk menurunkan harga terutama BBM nonsubsidi sangat besar,’’ ujarnya kepada Jawa Pos (grup bontangpost.id).

Mamit menjelaskan, perhitungan formula harga dasar penjualan BBM eceran jenis nonsubsidi yang tertuang pada Kepmen ESDM nomor 62 tahun 2020, penurunan itu seharusnya dilakukan di akhir April, atau awal Mei 2020 ini.

‘’Harusnya badan usaha dalam hal ini Pertamina, Shell, maupun Total ya mereka harusnya merevisi harga. Harusnya awal bulan nanti harga Pertamax CS series itu bisa turun per 1 Mei,’’ tuturnya.
Selain dampaknya pada harga BBM, anjloknya harga minyak juga dipastikan mempengaruhi penerimaan negara. Mamit menjelaskan, sektor hulu migas saat ini pasti berhitung lagi soal kelangsungan operasionalnya di tengah harga minyak yang murah.

Pertamina pun mulai melakukan shutdown untuk beberapa kilang, salah satunya kilang Balikpapan. Hal itu adalah bentuk efisiensi yang dilakukan Pertamina. Di saat yang bersamaan, Pertamina juga diimbau untuk melakukan impor.

Baca Juga:  Tahun Ini BBM Masih Fluktuatif

Dengan melakukan impor, diharapkan beban operasional bisa berkurang. Hal itu juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi persoalan tangki cadangan yang kini dialami. ‘’Bahkan Pertamina sampai menyewa tanker untuk menampung atau membeli minyak mumpung harga murah,’’ imbuhnya.

Sektor hulu diyakini akan terus tertekan. Mengingat, selama ini keuangan Pertamina mayoritas ditopang oleh sektor hulu. Sementara, di sektor hilir, ada persoalan lain yang harus dihadapi yakni konsumsi BBM yang turun hingga 30 persen di masa pandemic Covid-19.

Menanggapi tentang penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di tengah harga minyak dunia yang sedang turun ke level terendah, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menegaskan bahwa wewenang penurunan harga BBM ada pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pihaknya berharap Kementerian ESDM dapat mengambil keputusan tepat terkait penurutnan harga BBM dengan mempertimbangkan kondisi saat ini.

”Kami melakukan komunikasi dengan Kementerian ESDM, ketetapannya ada di pemerintah. Mudah-mudahan pemerintah segera mengambil keputusan yang tepat untuk saat ini,” ujar Nicke, dalam Rapat Dengar Pendapat Virtual dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kemarin (21/4).

Selain itu, lanjut Nicke, peran Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kewajiban membeli minyak dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas yang beroperasi dalam negeri. Namun yang menjadi persoalan, harga minyak KKKS di dalam negeri tersebut tidak semurah harga minyak dunia.

Menurut Nicke, posisi Pertamina sebagai BUMN juga membuat mereka tidak dapat mengambil keputusan bisnis dengan hanya mempertimbangkan keuntungan atau kerugian. ”Kita tidak bisa beraksi seperti trader. Untuk perusahaan biasa, bisa saja memilih setop operasi kilang dan hulu dan ambil keuntungan dari impor. Sebagai BUMN kami tidak bisa setop operasi kilang dan hulu kami,” jelasnya.

Baca Juga:  Harga BBM Naik, Polres Bontang Bagikan Sembako ke Ojol dan Sopir Angkot

Nicke menegaskan bahwa Pertamina sedang mencari titik keseimbangan agar hulu dan hilir bisa berjalan terus. Sebab, produksi minyak juga penting untuk pergerakan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, Nicke menyebut bahwa kondisi penurunan harga minyak dunia saat ini tak lantas membawa dampak positif bagi Pertamina. Sebab, penurunan harga diikuti oleh penurunan permintaan atau demand dari masyarakat. “Mungkin sebagian orang berpikir dengan ICP nya turun, HPP Pertamina bisa turun. Masalahnya ini harga lagi murah tapi tidak ada demand,” tegasnya.

Di tambah lagi, penurunan demand karena pandemi Korona ini juga diikuri dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD. Pelemahan itu disebut sudah melewati dari patokan kurs pada rencana kerja Pertamina awal tahun lalu. ”Bagi kami dampaknya tidak positif dalam kondisi saat ini,” tambah Nicke.

Nicke pun memproyeksikan skenario terburuk yang dialami perseroan yakni kehilangan pendapatan 44,6 persen dari yang ditetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020. Berdasarkan RKAP Pertamina, target laba tahun ini sebesar USD 2,2 miliar dan pendapatan USD 58,33 miliar.

Lebih rinci Nicke menjelaskan bahwa Pertamina membuat dua skenario yakni skenario berat dan skenario sangat berat dengan menghitung dampak dari turunnya harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan nilai tukar kurs Rupiah yang melemah. Pertama, skenario berat dengan asumsi ICP USD 38 per barel dan nilai tukar Rp 17.000 per USD, maka potensi penurunan pendapatan 38,7 persen dari RKAP. Kedua, skenario sangat berat dengan asumsi ICP USD 31 per barel dan nilai tukar Rp 20.000 per USD, maka potensi penurunan pendapatan yakni 44,6 persen dari RKAP.

Baca Juga:  Balikpapan, Kota Minyak Tapi Antre BBM

Terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, merosotnya harga minyak dunia tentu akan berpengaruh terhadap Indonesia. namun, pemerintah masih akan memonitor seberapa jauh dampaknya. Karena ada perbedaan kiblat harga minyak antara Indonesia dengan sejumlah negara.

Dia menjelaskan, harga minyak yang turun hingga sempat menyentuh USD -36 per barel adalah harga minyak West Texas Intermediate (WTI). Penurunan itu terjadi sekejap. ’’Karena tanggal 21 (kemarin, red) ini adalah batas untuk delivery future market daripada minyak,’’ terangnya saat dikonfirmasi kemarin.

Sementara, Indonesia tidak menggunakan WTI sebagai acuan harga minyak. ’’Indonesia basis harganya adalah MOPS (Mid Oil Platts Singapore),’’ lanjutnya. Berbeda dengan WTI, MOBS basisnya adalah brand.

Meskipun demikian, menurut Airlangga penurunan harga minyak WTI itu pasti akan memberikan tekanan kepada Indonesia. ’’Kalau di Indonesia, kita tentu memonitor karena ini terkait dengan kebijakan biodiesel 30,’’ tambah Airlangga.

Saat ini, kebutuhan minyak dunia turun sebanyak 25-29 juta barel perhari akibat Covid-19. Negara-negara produsen minyak sudah mencari berbagai cara untuk bisa membuat harga minyak lebih baik. Amerika Serikat yang memproduksi 13 juta bph sudah menurunkan kapasitas hingga tinggal 2 juta bph. Sementara, negara-negara OPEC memangkas produksi sampai 10 juta bph. Namun, diperkirakan belum cukup untuk mengatasi demand shock akibat Covid-19. (dee/agf/byu/prokal)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: bbmminyak dunia
PindaiBagikan62Tweet39Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi

Harga Pertamax Turun Jadi Rp 12.800

Selasa, 3 Januari 2023, 15:00 WITA
Kuota pertalite tahun ini bertambah (Nasrullah/bontangpost.id)

Tahun Ini Bontang Ajukan Kuota Tambahan BBM Subsidi

Senin, 2 Januari 2023, 15:00 WITA
Ilustrasi

Terkena Dampak Kenaikan BBM, Petani dan Nelayan Bakal Terima Bantuan Sembako

Rabu, 9 November 2022, 17:00 WITA
Ilustrasi

Ini Daftar BBM yang Turun Harga 1 November 2022

Rabu, 2 November 2022, 10:30 WITA
Ilustrasi

Penerima Bantuan Kupon BBM di Bontang Meningkat

Selasa, 25 Oktober 2022, 09:28 WITA
Harga Pertamax Turun Jadi Rp 13.900 per Liter 1

Harga Pertamax Turun Jadi Rp 13.900 per Liter

Sabtu, 1 Oktober 2022, 08:56 WITA
Postingan Selanjutnya
TNI/Polri bersinergi membuat makanan di dapur imum untuk diberikan ke warga kurang mampu dan terdampak korona. (Polres Bontang for Bontangpost.id)

Buka Dapur Umum, TNI/Polri Bagikan 400 Bungkus Makanan Ke Tiga Kecamatan

Komentar Anda

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Seorang pria terekam CCTv membawa kabur motor di Gunung Elai

Pria Diduga Maling Motor di Gunung Elai Terekam CCTv

Rabu, 22 Maret 2023, 13:02 WITA
Pasar Ramadan di Jalan Ahmad Yani (Nasrullah/bontangpost.id)

Tiga Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Bontang

Sabtu, 25 Maret 2023, 12:30 WITA
Truk amblas di jembatan KM 5 terjadi pada Januari lalu

Hoaks! Truk Amblas di Jembatan KM 5 Bikin Macet

Sabtu, 25 Maret 2023, 10:28 WITA
Pengunjung pusat thrift di Semarang sedang memilah baju bekas. (Radar Semarang)

Curhat Pengusaha Thrift di Bontang dan Harapan Bangkitnya Brand Lokal

Kamis, 23 Maret 2023, 13:30 WITA
Wali Kota Bontang Basri Rase

Tanggapi Larangan Bukber, Basri; Jangan Sampai Covid Naik Lagi

Jumat, 24 Maret 2023, 09:16 WITA
Ilustrasi

Keluarga Berisiko Stunting Bakal Dapat Bantuan Daging Ayam dan Telur

Senin, 27 Maret 2023, 08:38 WITA
Direksi Pupuk Kaltim bersama Direktur Perlindungan BNPT Imam Margono (tengah).

Gandeng BNPT, Pupuk Kaltim Perkuat Pengamanan Obvitnas dari Potensi Terorisme

Minggu, 26 Maret 2023, 17:27 WITA
Motor balap liar yang disita polisi

Bubarkan Balap Liar di Gunung Sari, Polisi Sita Dua Motor

Minggu, 26 Maret 2023, 09:52 WITA
Warung kelontong di Berbas Pantai kedapatan jual miras ilegal

Tiga warung Kelontong Kedapatan Jual Miras, Kena Denda Tipiring Rp 1,5 Juta

Minggu, 26 Maret 2023, 09:37 WITA
Lima warga Muara Badak ditangkap karena berjudi

Bulan Puasa Main Judi, 5 Kakek Terancam 4 Tahun Penjara

Minggu, 26 Maret 2023, 09:16 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development