Hari ini , Selasa (4/2/2020), seluruh warga global memperingati Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day. Dikutip dari situs Union for International Cancer Control (UICC), tema tahun ini adalah I Am and I Will, sama seperti 2019 dan pada 2021.
Tema tersebut dipilih untuk mengingatkan individu komitmen meningkatkan kesadaran dan melawan kanker. Sejarah Hari Kanker Sedunia dibuat tahun 2000 dan telah tumbuh menjadi gerakan positif. Gerakan ini menyatukan semua orang dengan berbagai keahlian untuk memerangi kanker.
Hari Kanker Sedunia tentunya tidak hanya menginspirasi individu, tapi juga pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan terkait kanker. Hasil akhirnya adalah kemajuan riset dan teknologi pengobatan kanker, usaha pencegahan, akses pengobatan dan layanan paliatif yang sama untuk semua orang.
Momen Hari Kanker Sedunia biasa diperingati dengan aktivitas yang mengingatkan peran tiap individu terkait kanker. UICC sendiri hingga saat ini telah mengumpulkan kesepakatan dari 500 ribu negara soal penanganan kanker dalam 9 deklarasi. Deklarasi ini menekankan niat pemerintah melawan kanker, yang bisa menjadi alat pengambil kebijakan mulai dari tingkat dunia hingga masyarakat umum.
Kanker hingga sekarang menjadi salah satu penyakit mematikan yang telah membunuh 9,6 juta orang. Jumlah tersebut bisa menjadi 13,2 juta orang per tahun pada 2030. Pengetahuan, kesadaran, dan kemauan melawan kanker bisa menurunkan jumlah tersebut sekitar sepertiga atau sekitar 4,4 juta orang.
Di Indonesia, kanker juga menjadi salah satu penyakit dengan jumlah kematian terbanyak. Pasien umumnya datang dalam kondisi stadium lanjut yang memperkecil peluang sembuh. Mengutip berbagai sumber, berikut 6 kanker paling mematikan di Indonesia,
1. Kanker paru
Sebagian pasien kanker paru baru mengetahui kondisinya saat sudah stadium lanjut yaitu III dan IV. Pada stadium ini sel kanker mulai menyebar ke seluruh tubuh sehingga sulit dihilangkan. Pada beberapa kasus, kanker paru mengenai perokok aktif dan pasif akibat menghirup asap rokok.
2. Kanker payudara
Penyakit ini lebih banyak terjadi pada perempuan meski laki-laki punya risiko yang sama. Indonesia memerangi penyakit ini dengan usaha pencegahan SADARI atau periksa payudara sendiri. Bila ada benjolan, perempuan disarankan segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan secepatnya.
3. Kanker usus besar
Gaya hidup menjadi faktor risiko terbesar penyakit kanker usus besar yang terdiri atas pola makan, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol. Untuk mencegah kanker usus disarankan mengurangi alkohol, konsumsi daging olahan, dan makan daging merah secukupnya.
4. Kanker prostat
Kanker ini khas terjadi pada laki-laki yang berusia lanjut atau lebih dari 65 tahun. Penyakit ini umumnya tidak menunjukkan gejala dan diam di satu tempat. Namun jika sudah metastase, penyebarannya ke organ lain sangat cepat hingga sulit sembuh. Kanker prostat mengakibatkan pasien susah buang air kecil, sakit pinggul, dan punggung.
5. Kanker serviks
Selain kanker payudara, kanker serviks yang menyerang leher rahim menjadi yang paling sering menyerang perempuan. Penyakit akibat Human Pappiloma Virus (HPV) bisa dicegah serta pemeriksaan Pap Smear atau Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).
6. Kanker hati
Penyakit bisa diakibatkan sejarah keluarga, penyalahgunaan alkohol, infeksi kronis Hepatitis B dan C, pengerasan atau sirosis, serta hemokromatosis akibat banyaknya zat besi dalam hati. Sebab lain adalah perlemakan hati (fatty liver) atau liver obesitas. Pasien umumnya tidak merasakan gejala hingga kanker mencapai tahap lanjut.
Melalui Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day semoga kian mengingatkan individu untuk berkomitmen meningkatkan kesadaran dan melawan kanker. (detik)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post