HOP VII Disarankan Jadi Alun-alun 

Bisa untuk Pusat Penelitian LNG, Segera Ajukan Hibah ke Kemenkeu

BONTANG – Komisi II DPRD menyarankan pemanfaatan lahan HOP VII sebagai tempat sumber pengetahuan. Ketua Komisi II Ubaya Bengawan mengatakan jikalau nantinya terdapat pusat penelitian mengenai sejarah LNG disini maka itulah yang akan menjadi ikon monumental Kota Taman. Tentunya pusat pendidikan ini sangat mendukung peran pusat penelitian tersebut. Selain itu kata dia, pemanfaatan HOP VII juga bisa digunakan sebagai alun-alun, Islamic Center, dan LNG Academy.

“Sehingga semua orang yang mau belajar LNG, dia hanya datang ke situ. Itulah kelak yang menjadi keunggulan Bontang,” kata Ubaya.

Politisi Demokrat ini mengatakan kendati kedepan bahan gas itu habis, masih ada sejarah yang bisa diwariskan kepada para peneliti maupun akademisi. Hal ini disebabkan gas merupakan sumber yang tidak dapat diperbaharui.

Ini lanjutnya, akan menjadi yang pertama di Indonesia bahkan tingkat mancanegara. Mengingat belum ada pusat pendidikan tentang LNG di daerah lainnya.

“Academy LNG belum ada yang lain, seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia bisa belajar disini,” tambahnya.

Lahan yang luasnya 63,1 hektare sekarang telah menjadi aset Negara, kendati sertifikatnya milik Yayasan PT Badak. Jilakau Pemkot meminta untuk dijadikan hibah maka berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi II ke Kementerian Keuangan dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Pemkot wajib membuat surat yang ditujukan ke Kementerian keuangan.

“Tetapi harus ada bahan untuk dijadikan apa pemanfaatannya supaya ada dasar meminta. Itulah sebabnya kita panggil OPD supaya keluar rumusannya,” ujarnya saat ditemui awak media Bontang Post setelah rapat kerja pada Selasa (3/10) silam.

Di samping itu, diperlukan dukungan politik dari anggota DPR RI khususnya Dapil Kaltim dan Kaltara mengenai wacana ini. Rencananya, pertengan bulan ini hasil perumusan bahan akan disampaikan ke Kemenkeu. (*/ak)