Ingin Banggakan Bontang Lewat Film 

Muhammad Arif (Dok. Pribadi)

 

Kisah Inspiratif Warga Bontang: Muhammad Arif (139)

Beberapa film pendek maupun layar lebar dengan latar Kota Taman memang sudah ada, salah satunya film yang menceritakan Marching Band Bontang PKT. Namun, film tersebut bukanlah karya putra daerah Bontang. Muhammad Arif, sineas asli Bontang ini bertekad menggarap film yang mempromosikan Bontang, tentu dengan standar dan kualitas yang tak kalah dengan film layar lebar.

Muhammad Zulfikar Akbar, Bontang

KETERTARIKAN alumni SMAN 1 Bontang 2010 silam dengan dunia film terjadi saat dirinya duduk di kelas 12 IPS. Melalui mata pelajaran kesenian, guru Arif, Wicitra Wening memberikan penugasan kepada kelas 12 IPA maupun IPS untuk tugas akhir pelajarannya. Untuk kelas 12 IPA, mereka ditugaskan untuk membuat film, sedangkan untuk 12 IPS bermain seni peran atau teater.

Namun, siswa 12 IPS diperbolehkan untuk membantu 12 IPA, begitu pula sebaliknya baik sebagai pemain, maupun sebagai kru. “Waktu itu saya sering dimintai tolong ikut jadi pemain di filmnya anak-anak IPA, kadang juga ikut bantu jadi krunya juga,” ujar lelaki jangkung kelahiran Bontang, 3 Desember 1991 ini.

Dalam proses pengerjaan tugas akhir tersebut, terlebih saat Arif membantu teman-temannya di kelas 12 IPA, dirinya justru merasa nyaman dan asyik bergelut di dunia perfilman. Sadar dengan ketertarikan tersebut, Wicitra kemudian memberikan saran kepada Arif dan beberapa rekan lainnya yang tertarik dengan dunia film untuk melanjutkan studi di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Mendengar hal tersebut, Arif pun langsung mencari informasi terkait perguruan tinggi tersebut. “Ternyata, di kampus itu banyak menghasilkan sineas-sineas terkenal saat ini, seperti Riri Riza, Mira Lesmana, Hanung Bramantyo, dan lain-lain. Akhirnya saya mantap ingin lanjut ke sana (IKJ, Red.),” ungkap Arif.

Selama empat tahun kuliah di IKJ, berbagai ilmu dan pengalaman baru di dunia perfilman dirasakan oleh putra sulung dari pasangan Idris Ilyas dan Maria Firmi Hayati ini. Tak jarang Arif diajak senior-seniornya untuk mengerjakan proyek syuting bersama.

Dirinya mengaku, pernah menjadi base boy atau bagian gulung kabel saat awal kali terjun produksi film. Selain kerjanya yang nyaris melebihi 24 jam dan dikerjakan secara dua hari berturut-turut, Arif pun waktu itu hanya digaji kecil, kurang dari Rp 500 ribu. “Itu waktu di semester empat. Tapi ya maklum saja waktu itu, karena masih cari pengalaman,” katanya.

Namun, Arif tak patah arang. Menyempatkan waktu kuliahnya yang kosong, dirinya pun ikut dalam berbagai proyek syuting film baik dengan senior maupun bekerja bersama rumah produksi lainnya. Hal tersebut, ujar Arif dilakukan untuk menambah relasi dan pengalaman di dunia perfilman. Usaha kerasnya pun terbukti. Nama Arif pun lambat laun dikenal, dan bayarannya pun ikut naik. “Semakin tinggi ilmu dan pengalaman serta relasinya yang luas, terbukti untuk pendapatan bisa naik juga kok,” jelas Arif.

Pengalamannya membuat berbagai film pun semakin banyak. Tercatat, Arif pernah menjadi sinematografer tayangan iklan kompetisi balap kuda di Sea Games 2010 lalu. Selain itu, beberapa perusahaan seperti ABC, Frisian Flag, Mizone, dan perusahaan nasional lainnya sudah menggunakan jasanya dalam membuat video profil perusahaan. Beberapa karya-karyanya pun sudah ada yang tayang di layar lebar, seperti Hi5teria Wajang Koelit, Tania, dan Mantan Terindah. “Kalau film pertama yang masuk bioskop itu Hi5teria,” ungkapnya.

Dari sekian banyak genre film yang ada, Arif justru tengah menekuni film dokumenter. Dirinya pun memutuskan menjadi freelance cinematographer agar lebih bebas mengeksplor karya-karya filmnya. Salah satu karya dokumenter yang paling berkesan yang pernah dibuatnya adalah saat Arif melakukan produksi di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Di NTT, ada sebuah desa yang hingga 2016 lalu sama sekali belum tersentuh aliran listrik. Penerangannya pun selama ini hanya mengandalkan pelita.

Dengan disponsori oleh Wadah Foundation, yayasan tersebut kemudian mengambil salah satu penduduk desa untuk kemudian dilatih cara membuat dan merakit panel surya di India. Terpilihlah salah satu ibu rumah tangga untuk kemudian dibawa ke India. Namun, ibu rumah tangga tersebut harus meninggalkan suaminya yang tengah terbaring sakit beserta anaknya. Kisah inilah yang kemudian Arif dokumentasikan menjadi sebuah film dokumenter.

Sepanjang Arif memproduksi film tersebut, dirinya bahkan tak bisa menahan tangis mendengar kisah dari ibu rumah tangga tersebut. Dia bercerita, setelah ibu tersebut sudah di India selama enam bulan, ibu tersebut mendapat kabar jika suaminya meninggal. Namun, ibu rumah tangga tersebut harus memilih antara harus meninggalkan pelatihannya yang tersisa tiga bulan lagi namun membawa ilmu yang bisa dipraktikkan di desanya, atau harus pulang dan desanya akan terus gelap gulita.

Akhirnya, ibu tersebut pun bertahan meneruskan pelatihannya, dan pulang dengan membawa ilmu membuat panel surya. “Bahkan sekarang dia tak segan melatih penduduk desa lain membuat panel surya. Sekarang, di kapal nelayan saja sudah terpasang panel surya juga. Kami benar-benar terbawa emosi saat membuat film ini,” tutur Arif.

Hal ini lah yang membuat Arif tertarik mendalami film dokumenter. Dirinya bisa mengeksplor lebih jauh kisah-kisah kehidupan dan sosial yang menarik diangkat dan didokumentasikan menjadi sebuah film dokumenter. “Waktu itu bersama Wadah Foundation tidak hanya ke NTT saja, tapi di sponsori di daerah timur Indonesia yang lain, ke Ambon, Maluku, dan lain-lain,” terangnya.

Namun, film tersebut bukanlah film dokumenter pertamanya. Saat Arif duduk di semester akhir, dirinya membuat proyek dokumenter 40 Tahun Eros Djarot Berkarya. Selama dua bulan lamanya, Arif harus mengikuti seluruh kegiatan mulai persiapan konser Eros Djarot, wawancara secara langsung, hingga saat acara berlangsung.

Baginya, Eros Djarot merupakan legenda sutradara yang luar biasa. “Dia baru bikin satu film berjudul Cut Nyak Dien, tapi langsung memborong seluruh piala penghargaan film internasional. Setelah itu dia memutuskan tidak bikin film lagi. Bagi sebagian orang idealismenya mungkin terkesan aneh. Tapi justru itulah yang membuat beliau jadi terlihat keren,” ceritanya.

Berkat bergelut di dunia perfilman, Arif kini sudah menjelajahi hampir seluruh daerah di Indonesia. Berbagai proyek film luar negeri di Singapura, Malaysia, dan Thailand pun pernah ikut digarapnya. Dirinya masih punya keinginan, untuk membuat film dokumenter dari Sabang sampai Merauke. “Kalau saat ini yang ada baru dari ujung barat Pulau Jawa sampai ujung timurnya. Nah, ini cita-cita saya membuat dokumenter dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Arif.

PROYEK LOKAL

Belum puas dengan beberapa karyanya yang sudah dibuat, Arif dan beberapa rekannya dari Bontang yang sama-sama kuliah dan alumni dari IKJ kini tengah membuat proyek film dokumenter tentang Bontang. Hal tersebut didasari dari rasa kangen mereka sewaktu menjadi mahasiswa di luar kota. Saat rindu dengan kampung halaman, mereka selalu searching di Youtube tentang Bontang. “Video-video tentang Bontang itu banyak. Tapi kalau dari kualitas, masih jauh dibandingkan dengan Banyuwangi, Jakarta, Jogjakarta. Mereka sudah punya video visit daerah masing-masing, tapi Bontang belum ada,” kata Arif.

Para sineas Bontang ini pun kemudian bersepakat untuk membuat film dokumenter dengan standar dan kualitas film yang tak kalah dengan daerah lain. Dari film yang digarapnya saat ini, Arif berharap dapat menjadi media promosi baru untuk Bontang dan menunjukkan kekayaan serta keindahan alam Kota Taman. “Kami sadar suatu saat gas di Bontang ini pasti habis. Perlu alternatif lain untuk menggantikan industri fosil, salahsatunya dengan industri kreatif,” ujarnya yang kini tengah melakukan produksi film di Bontang hingga 22 Januari mendatang.

Produksi film ini pun, lanjut Arif sudah mendapatkan dukungan dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bontang. Meski tidak meminta dana produksi, Arif dan tim produksinya hanya meminta agar diberikan akses untuk mendokumentasikan beberapa tempat yang sulit diakses oleh masyarakat umum. “Kami sudah niatkan, film ini adalah sumbangan kami buat Bontang, agar masyarakat atau mahasiswa yang ada di luar kota bisa membanggakan daerahnya lewat film yang benar-benar dibuat oleh putra daerah Bontang sendiri,” pungkasnya. (bersambung)

Nama : Muhammad Arif

TTL : Bontang, 3 Desember 1991

Alamat : Jl. Brigjen Katamso No.25 Rt.43

Nama Ortu : Idris Ilyas – Maria Firmi Hayati

Nama Saudara : Risna

Sekolah:

* TK IT Yabis Bontang 1996-1998

* SD IT Yabis Bontang 1998-2004

* SMP IT Yabis Bontang 2004-2007

* SMAN 1 Bontang 2007-2010

* Institut Kesenian Jakarta 2010-2014

Filmografi:

* Sinematografer – Dokumenter “Wadah Foundation” (2016)

* Sinematografer – Dokumenter “Solar Panel Panasonic Jepang” (2016)

* Sinematografer – Music Clip “Bebi Romeo feat. Sandhy Sandoro – Wanita” (2015)

* Sinematografer – Company Profile “Tulola Shop by Happy Salma” (2015)

* 1st Camera Person – Asean Youth Creative Industry Fair (2015)

* 2nd Camera Person – TVC “Frisian Flag 1,2,3” Inline Skate Version (2014)

* 2nd Camera Person – Dokumenter “40 Tahun Erros Djarot Berkarya” (2014)

* Sinematografer – Dokumenter “Produksi Film Negara” (2014)

* 2nd Assist Camera – Layar Lebar “Tania” (2013)

* Sinematografer – Company Profile “Pabrik Kecap ABC” (2013)

* Sinematografer – Dokumenter “Jakarta Bertaksu” (2013)

* Sinematografer – Dokumenter “Dayak Takmad Indramayu” (2012)

* Sinematografer – Film Pendek “Lifeless Love” (2011)

* Lighting Runner – Layar Lebar “Hi5teria Wajang Koelit” (2011)

* Sinematografer – TVC “Sea Games Horse Sport Competition” (2010)

* dll

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor