BONTANGPOST.ID, Bontang – Plankton menjadi salah satu sampel yang diteliti dalam dugaan kasus pencemaran limbah PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Ada 13 titik lokasi tempat pengambilan sampel di perairan sekitar kolam penampungan limbah PT PHSS.
Berdasarkan hasil analisis indeks saprobik dari data sampel plankton itu, peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Mulawarman menyimpulkan terjadi pencemaran dengan tingkat yang bervariasi.
Diketahui, indeks saprobik merupakan indeks yang digunakan untuk mengetahui status pencemaran pada perairan dengan menggunakan keberadaan organisme seperti komposisi fitoplankton di perairan
Tiga lokasi yang diberi kode K6, K7, dan K8 tercatat mengalami pencemaran cukup berat. Lokasi itu berada di petak kerang muara Sungai Perepat (kiri dan kanan), dan petak kerang Badak 8.
Lokasi dengan status tercemar ringan berada di K4, K10, dan K11. Sementara status tercemar sedang ditemukan di K5, K9, K12, dan K13. Selengkapnya lihat infografis di bawah. (*)