BONTANG – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang intens melakukan pendekatan dengan perusahaan. Hal ini sebagai upaya membangun kerja sama untuk menekan angka pengangguran melalui pemagangan, pelatihan, sertifikasi hingga penempatan kerja.
Kepala Disnaker Bontang, Ahmad Aznem mengatakan, perusahaan yang berinvestasi maupun yang telah beroperasi di Bontang harus terlibat mengakomodir tenaga kerja lokal. Namun, sebelum dipekerjakan tentu perlu dilakukan peningkatan kapasitas.
“Disesuaikan dengan kebutuhan jenis pekerjaan,” kata mantan Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Bontang itu.
Beberapa perusahaan besar yang telah berinvestasi di Kota Taman tentu membutuhkan pekerja yang banyak. Untuk itu, Aznem menyampaikan pentingnya perusahaan menyetorkan data posisi apa saja yang dibutuhkan. Sehingga nantinya dapat disesuaikan dengan skill pekerja yang ada.
“Ini berlaku bagi semua perusahaan. Ini lah yang kami lakukan, agar orang lokal bisa diberdayakan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, saat ini sedang dilakukan seleksi lembaga pelatihan dan kursus (LPK) untuk dilakukan kerja sama. Nantinya ada sepuluh LPK dengan 15 jenis pelatihan. Setiap pelatihan akan diisi sepuluh orang.
“150 orang bisa ikut pelatihan. LPK itu akan ditunjuk dari provinsi,” sebut Aznem.
Diketahui, beberapa investasi di Bontang yang membutuhkan banyak tenaga kerja, seperti pembangunan PLTU, pabrik crude palm oil (CPO) di Teluk Kadere, dan pembangunan lainnya. Ini diharapkan dapat memberdayakan tenaga lokal. (Arsyad Mustar/Adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: