SAMARINDA – Safari politik terus dilakukan oleh bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub). Rabu (3/5) kemarin, dua tokoh Banua Etam sama-sama melamar ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Mereka adalah H Syaharie Jaang dan H Andi Sofyan Hasdam.
Jaang yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Samarinda datang ke kantor DPW Nasdem Kaltim di Jalan Gatot Soebroto, menjelang siang. Dia didampingi pengurus Demokrat Kaltim, relawan, serta anggota dewan. Kehadiran Jaang disambut sekretaris Nasdem Kaltim Fatimah Asyari, ketua Bappilu Bambang Susilo, dan para pengurus.
“Hari ini (kemarin, Red.), saya mengembalikan berkas formulir pendaftaran bakal cagub ke Nasdem,” kata pria yang juga ketua DPD Demokrat Kaltim itu kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group), sembari menuju mobilnya.
Dia menambahkan, Demokrat adalah partai keempat yang dilamarnya. “Saya sudah melamar ke PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), PAN (Partai Amanat Nasional), dan terakhir Nasdem,” katanya.
Dia mengungkapkan, apa yang dilakukannya adalah bentuk dari ikhtiar politik. Sehingga, komunikasi akan terus dilakukan dengan seluruh partai politik (parpol). “Komunikasi politik terus saya lakukan kepada semua partai. Setelah ini saya lihat perkembangan,” jelasnya.
Jaang menambahkan, dirinya akan mengikuti semua tahapan yang ditetapkan oleh partai. “Akan saya ikuti prosedur dan mekanisme partai. Soal kemungkinan calon pendamping, Demokrat belum ada survei,” bebernya.
Sementara malam harinya sekira pukul 20.00 Wita, giliran Wali Kota Bontang dua periode, Sofyan Hasdam yang melamar. Dia tiba di kantor Nasdem didampingi relawan Pasukan Sofyan Hasdam Menang (PSM). Sama seperti sebelumnya, Hasdam melamar sebagai bakal cawagub.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA yang menempatkan dirinya di posisi teratas bakal cawagub, membuat Hasdam kian bersemangat untuk terus melakukan komunikasi politik.
“Dengan Ibu Rita melamar di sini (Nadem, Red.), saya juga melamar di sini (Nasdem, Red.), kalau kemudian keputusannya, Nasdem nanti sama (mengusung Rita sebagai cagub dan Hasdam sebagai cawagub, Red.), ya Alhamdulillah,” kata ketua BPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kaltim itu.
Dia pun menggaransi akan mengikuti mekanisme partai yang dilamar. “Saya serahkan ke mekanisme partai. Kalau saya yang terpilih (sebagai cawagub), saya kerja. Kalau bukan saya, toh saya ketua pemenangan pemilu (ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Golkar, Red.),” ujarnya.
Hasdam pun tetap konsisten untuk mendaftar sebagai bakal cagub. “Saya katakan, yang sudah menetapkan cagub adalah Golkar. Nasdem belum, PAN belum, dan partai lainnya juga belum. Konsekuensinya jika saya melamar di Golkar, saya melamar sebagai wakilnya Rita. Begitu juga ke partai lain, saya pun melamar sebagai bakal cawagub,” terang Hasdam.
Begitu juga ketika melamar ke partai lainnya, Hasdam juga memastikan akan melamar sebagai bakal cawagub. “Saya akan melamar ke semua partai yang membuka pendaftaran. Saya tetap konsisten melamar sebagai wakil. Kecuali PPP, karena saya terlambat,” tuturnya. Selain Nasdem, Hasdam telah melamar ke Golkar, PAN, dan PKB.
Dikonfirmasi terpisah, Bambang Susilo mengungkapkan, yang telah melamar di Nasdem terdiri dari empat bakal cagub dan dua bakal cawagub. Yang melamar sebagai bakal cagub adalah Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, mantan Bupati Kutai Timur (Kutim), serta Jaang. Sedangkan yang mendaftar bakal cawagub adalah Hasdam dan mantan Bupati Berau Makmur HAPK.
“Ada enam yang resmi melamar. Awang Ferdian Hidayat sudah mengambil formulir, tapi belum mengembalikan,” katanya.
Nasdem sendiri, kata dia, beberapa kader disorong untuk ikut serta dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim. “Kami ada kader yang menjabat sebagai kepala daerah. Kader kami yang jadi kepala daerah itu di Balikpapan (Rizal Effendi, Wali Kota Balikpapan, Red.), di Samarinda (Nusyirwan Ismail, Wakil Wali Kota Samarinda, Red.), di Berau (Agus Tamtomo, Wakil Bupati Berau, Red.), dan di Kutim (Ismunandar, Bupati Kutai Timur, Red.). Mereka kami dorong untuk ikut pilgub,” sebutnya.
Kendati demikian, kata dia, Nasdem akan melihat perkembangan berikutnya. “Kami sudah survei cagub-cawagub. Hasilnya belum bisa dibeber,” ujarnya.
Sementara, sekretaris Nasdem Kaltim, Fatimah Asyari mengungkapkan, partainya berkomitmen untuk tidak memasang harga kepada calon. “Nasdem ini partai tanpa mahar. Kalau ketahuan minta mahar, pasti disanksi pusat,” tutupnya. (gun)







