Sebuah jajak pendapat teranyar dari Universitas Quinnipiac mengungkapkan popularitas Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menurun jelang pelantikan resmi pada 20 Januari mendatang.
Harian Independent, Rabu (11/1), melaporkan, Quinnipiac merupakan lembaga survei pertama paling akurat yang telah melakukan jajak pendapat terhadap Trump dua kali sejak pemilu 8 November lalu.
Jajak pendapat tersebut dibuat berdasarkan penilaian masyarakat terhadap Trump yang diambil dari beberapa responden. Dari perolehan jajak pendapat, masyarakat yang senang dengan kepemimpinan Trump menurun dari 44 persen ke 37 persen seperti pada awal masa kampanye.
Sementara itu, sebanyak 51 persen masyarakat mengaku tidak senang dengan terpilihnya Trump.
Dari segi kepercayaan masyarakat, ada 52 persen masyarakat yang optimis Trump akan memimpin negara dengan baik hingga empat tahun mendatang. Presentase tersebut menurun dari jajak pendapat sebelumnya yang tembus angka 59 persen.
Segi penilaian lain adalah akankah Trump memimpin AS lebih baik dari Barack Obama, hasilya menunjukkan penurunan presentase dari 41 persen menjadi 34 persen. Sedangkan penilaian dari segi perbaikan ekonomi AS, presentase yang didapat Trump terjun dari 52 persen ke 47 persen.
Sementara itu, presentase akan kebijakan Trump tentang situasi keuangan negara menurun dari 40 persen ke 27 persen. Dan masyarakat yang yakin Trump akan memimpin negara ke arah yang benar hanya ada 45 persen, menurun dari angka sebelumnya 53 persen.
Selain penilaian tersebut, ada juga hasil jajak pendapat lain yang menunjukkan penurunan, di antaranya kejujuran Trump (dari 42 persen menjadi 39 persen), kemampuannya dalam memimpin (dari 56 persen menjadi 49 persen), kepeduliannya terhadap rakyat AS (dari 51 persen menjadi 44 persen), sikap tenangnya (dari 38 persen menjadi 33 persen) dan kemampuannya dalam menyatukan negara (dari 47 persen ke 40 persen).
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan ketidaksukaan publik terhadap kebiasaan Trump dalam mengunggah status di media sosial dan sering memancing keributan. Masyarakat AS kembali dihadapkan kepada kekhawatiran akan kepemimpinan Trump di Gedung Putih.
Tak hanya itu, banyak juga yang prihatin dengan temperamen Trump selama memimpin dan akankan dia membawa negeri ke arah yang lebih baik setelah memimpin negara.(net)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: