bontangpost.id – Pjs Wali Kota Bontang Riza Indra Riadi meluruskan soal wacana penerapan kembali jam malam. Dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 di Bontang. Kata Riza, aturan jam malam tidak berlaku. Yang ada, pemerintah bakal menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat. Ini berlaku sepanjang hari.
Hal ini disampaikan Riza kala pihaknya menggelar konferensi pers virtual bersama awak media, Senin (12/10/2020) sore. Dalam rangka mensosialisasikan Surat Edaran Dinas Kesehatan Bontang. Tentang pembatasan kegiatan dan peran serta masyarakat dalam rangka penekanan atau penurunan kasus positif Covid-19 di Kota Bontang.
Dia didampingi Sekda Bontang Aji Erlynawati. Dandim 0908 Bontang Letkol Arh Choirul Huda. Serta Kadinkes Bontang, dr Bahauddin.
Dijelaskan Riza, pemkot mengambil langkah ini mengingat lonjakan kasus positif di Bontang cukup tinggi. Per 11 Oktober saja telah mencapai 698. Sementara kesembuhan mencapai 400-an kasus. Artinya saat ini masih ada 200an pasien positif. Baik yang dirawat intensif di rumah sakit. Atau isolasi mandiri di rumah atau safe house.
“Ini dalam dua bulan (Agustus-September) tinggi sekali. Jadi kami berupaya agar penanganan Covid-19 di Bontang makin optimal,” terang Riza mengenai latar belakang terbitnya surat edaran terbaru ini.
Tidak ada pembatasan jam malam. Tapi petugas keamanan gabungan akan menyisir penjuru kota. Untuk mensosialisasikan, sembari menegakkan disiplin protokol.
Terdapat 10 poin dalam surat edaran itu. Di antaranya masyarakat diminta kurangi aktivitas di luar rumah. Pelaksanaan kegiatan yang melibatkan banyak orang agar menerapkan protokol kesehatan. Juga, pelaksanaan membeli makan mesti dibawa pulang (take away).
Ditambahkan, bila dengan terbitnya surat edaran ini kasus positif belum bisa ditekan. Tidak menutup kemungkinan Pemkot bakal menerbitkan regulasi baru yang lebih tegas.
Ketegasan ini diambil, tambah Riza, dalam dua bulan (Agustus-September) naik 600-an kasus. Bila dirata-ratakan terjadi penambahan 9 kasus per hari. Ditambah statistik angka kesembuhan (recovery rate) Bontang lebih rendah rata-rata nasional. Angka kesembuhan di Bontang mencapai 70,6 persen. Sementara nasional 75 persen. Dengan angka kematian dalam periode sama mencapai 16 kasus.
“Sempat wacanakan jam malam. Tapi tidak jadi. Kami tempuh jalan ini dengan harapan bisa mengeliminasi kasus positif,” terangnya.
Dikatakan Riza bila posisi pemerintah sejatinya serba salah. Kegiatan ekonomi warga tetap jalan. Tapi protokol kesehatan juga harus diterapkan. Sebabnya diambil jalan tengah. Langkah persuasif untuk menjembatani kedua kepentingan. (adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post