SAMARINDA – Proses penerimaan prajurit TNI AD harus melalui cara-cara yang jujur dan sesuai prosedur. Dalam hal ini, tidak boleh ada praktik percaloan demi memuluskan pihak-pihak yang hendak bergabung TNI AD.
Hal ini diungkapkan Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen TNI Irham Waroihan pada sidang parade calon Tamtama PK TNI AD Gelombang II Putra Daerah/Pulau Terluar/Perbatasan/Pedalaman TA 2018, Selasa (16/10) lalu.
“Jangan sekali-kali ada yang ingin menjadi calo. Bahkan meminta bayaran kepada para calon. Apabila ada yang melakukannya, maka hukuman dan tindakan tegas diberlakukan,” tegas Irham.
Danrem mengingatkan agar pelaksanaan seleksi dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Artinya, seleksi yang dilaksanakan untuk mendapatkan calon prajurit Tamtama PK TNI AD yang memiliki kualitas, baik di bidang intelektual, kepribadian maupun mental dan jasmani.
“Oleh karena itu saya mengingatkan kepada panitia sidang parade, agar dalam menentukan kelulusan calon, tetap berpedoman norma dan aturan dengan tidak mengejar pemenuhan kuota,” urai Irham.
Pun demikian, bila ada permasalahan dalam pemilihan calon prajurit nantinya, supaya disampaikan secara terbuka. Didiskusikan, dan diputuskan secara bersama oleh panitia. Agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Irham menjelaskan, putra daerah mendapatkan kesempatan lebih guna mengabdikan diri kepada negara sebagai prajurit TNI. Sebagaimana dalam seleksi terhadap 57 calon Tamtama TNI AD yang dilakukan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) kemarin.
Diketahui, para calon Tamtama ini berasal dari pulau terluar, perbatasan dan terdalam di provinsi Kaltim, Kalimantan Utara (Kaltara), dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Penerimaan calon Tamtama Prajurit ini tidak hanya dilaksanakan bagi putra suku asli daerah. Tetapi juga bagi mereka yang lahir, besar, berdomisili dan bersekolah di wilayah tersebut,” terangnya.
Menurut dia, seleksi bagi putra daerah ini bertujuan memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat. Khususnya yang tinggal di daerah pulau terluar, perbatasan, atau pedalaman untuk menjadi prajurit TNI AD.
“Perekrutan Calon Tamtama PK TNI AD ini mempunyai peranan sangat penting dalam pembangunan kekuatan organisasi TNI AD. Dan bernilai strategis untuk membangun sistem pertahanan. Khususnya di pulau terluar, perbatasan, pedalaman Negara Kesatuan Republik Indonesia”, sebut Irham. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post