BONTANG – Kompetisi bergengsi di Kota Taman, Bontang Super League (BSL) memasuki babak perempatfinal. Kendati masih ada laga tunda grup C antara PS Remtal dengan PS Maritim, namun hasilnya diperkirakan tidak berpengaruh. Dengan selisih gol yang begitu jauh dari pesaing terdekatnya, Dinkes FC, kesebelasan asal Tanjung Laut itu hanya tinggal menunggu pengesahan sebagai juara grup C saja.
Namun demikian, panitia memastikan laga tunda tetap digelar. Hanya saja, kapan waktunya masih menunggu kabar selanjutnya. Pasalnya, sebagian besar lapangan di Bontang dipakai untuk aktivitas yang bukan berkaitan dengan sepak bola. Ada beberapa alternatif pengganti Stadion Bessai Berinta (Langlang), seperti Stadion Taman Prestasi, teradang jarak yang begitu jauh. Sedangkan Stadion Mulawarman dan lapangan BTN PKT, mesti izin terlebih dahulu.
Tak hanya laga tunda. Duel-duel di perempatfinal juga belum diputuskan kapan digelar. Kendati belum jelas ada kepastian kapan digulir, namun delapan kontestan yang mewakili masing-masing grup benar-benar mempersiapkan timnya. Juara menjadi target setiap kesebelasan dalam kompetisi garapan Komite Pemerhati Sepak Bola Bontang (KPSB) itu.
Dimulai dari Bontang Post FC. Di antara seluruh kontestan perempatfinal, anak asuh Guntur Marchista Sunan itu merupakan satu-satunya tim baru. Meski berlabel debutan, namun tim binaan perusahaan media Bontang Post itu bikin heboh. Berada di grup B bersama tim-tim kuat, Andika Tobing dan kawan-kawan lolos dengan status juara grup tanpa mengenyam kekalahan.
Menghadapi perempatfinal, justru Bontang Post menjadi tim yang paling santai. Di saat kontestan lain berusaha memperkuat armadanya, The White–julukan Bontang Post FC–justru meliburkan pemain. Skuat Bontang Post baru akan berkumpul usai perayaan tahun baru. Kebijakan itu dimaksudkan bukan untuk meremehkan tim lain, namun untuk memberikan kesempatan bagi pemain merayakan Natal dan Tahun Baru 2017. Apalagi ada beberapa pemain yang tengah berada di kampung halaman.
“Setelah selesai penyisihan grup, seluruh pemain diliburkan. Mereka hanya diminta untuk berlatih masing-masing di rumah. Insya Allah selepas tahun baru, pemain akan dikumpulkan untuk menggelar latihan bersama,” kata Guntur yang juga Redaktur Pelaksana Bontang Post.
Kendati meliburkan pemain, namun evaluasi tetap dilakukan. Pasalnya, berbeda dengan saat penyisihan, pada babak perempatfinal ini, menganut sistem sudden death alias sistem gugur. Siapa yang terpeleset, tentunya akan angkat koper. Raihan lima kemenangan, sekali seri, serta memasukkan 13 gol dan sekali kebobolan menjadi modal tersendiri bagi Bontang Post. Wajar, Bontang Post hanya bermaterikan pemain lokal.
“Beberapa evaluasi sudah dilakukan. Termasuk kegagalan kami di babak 16 besar Dandim Cup. Tugas kami di tim pelatih adalah membenahi kekurangan yang ada. Sebagai tim baru, target kami tidak muluk-muluk, hanya ingin melaju sejauh-jauhnya. Kalau soal juara itu, sudah ada yang menentukan. Yang penting kami berusaha sebaik mungkin untuk meraih hasil terbaik,” katanya, merendah.
Persiapan juga dilakukan YKPP FC. Pelatih YKPP FC, Bagus Prabowo mengungkapkan, kegagalan di Dandim Cup adalah sebuah pelajaran berharga bagnya. Dia berharap, timnya bisa melangkah lebih baik ke depan. Sehingga, dengan masuknya YKPP di perempatfinal BSL, akan menyelesaikan pertandingan dengan hasil yang lebih baik lagi.
Sebab, kata dia, perjuangan lolos di delapan besar di grup A ini tidak mudah. Karena harus menghadapi PS Rudal yang menjadi juara Dandim Cup. Termasuk melawan tim kuat lainnya seperti PS Rajawali dan Bina Bola Bontang.
“Saya bangga dengan tim ini, karena dalam babak penyisihan mampu meraih hasil terbaik. Di laga akhir yang sangat menentukan, berkat semangat, kerja keras, dan semangat pemain, kami bisa mengalahkan Rudal dengan skor 1-0,” ujarnya.
Jelang delapan besar, Bagus rutin menggelar latihan dan uji coba dengan tim lain. Ini dilakukan untuk evaluasi tim. Dia melihat, tim yang lolos delapan besar mempunyai kualitas terbaik. Sehingga bila tidak fokus, timnya tidak akan bisa sekuat seperti yang dia percaya dan yakini.
“Saya percaya dengan materi lokal yang ada, semoga keberuntungan berpihak kepada tim kami tanpa meremehkan tim lain,” tuturnya.
Juara grup D, PS IPLB juga ogah kecolongan di babak perempatfinal. Pelatih PS IPLB, Aswar Arif menjelaskan, sejauh ini perkembangan anak asuhnya selalu dipantau. Progres yang ditunjukkan pun sangat positif. Pasalnya, para pemainnya selalu dalam keadaan bugar. Sehingga, menjelang delapan besar, dia akan mempersiapkan program dan strategi khusus untuk timnya. Terutama memprioritaskan latihan finishing touch. Sedangkan untuk pertahanan, diakuinya sesuai ekspektasi. Sebab selama babak penyisihan, hanya keboblan satu gol saja.
“Jumlah kebobolan sedikit tersebut, berkat empat pemain belakang kami yang bermain ncukup rapi dan disiplin dalam bertahan,” jelasnya.
Aswar menambahkan, melawan Badak Selection dengan mental bermain yang baik dan syarat pengalaman adalah sebuah tantangan. Kendati demikian, dia sudah memantau permainan Badak sejak berlaga di BSL. Menurutnya, permainan anak asuh Santawi Hadrawi ini sangat kompak. Baik dalam pengusaaan bola, bertahan, hingga serangan balik.
Melihat hal itu semua, Aswar sudah mempersipkan strategi khusus. Salah satunya adalah untuk lebih kuat bertahan, selalu posisif dalam menyerang, serta produktif dan efektif dalam penyelesaian akhir.
“Tapi yang selalu saya tekankan kepada tim, utamakan team work, kerja keras, dan spirit,” paparnya.
Salah satu kandidat juara di BSL adalah PS Remtal. Di babak penyisihan, Remtal menjadi satu-satunya tim yang mampu menyapu bersih seluruh permainan. Agresivitas mereka juga menjadi yang terbaik. Dalam empat laga, anak asuh Misbar Borneo itu mampu mencetak 22 gol dan hanya kebobolan satu. Meski masih menyisakan satu pertandingan, namun juara grup seolah sudah di tangan.
Terkait persiapan, asisten manajer PS Remtal, Miko mengatakan, sampai saat ini timnya terus melakukan latihan untuk menjaga kebugaran pemain. Selain latihan fisik yang difokuskan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tanjung Laut, anak asuhnya juga menggelar uji coba dengan tim-tim di Bontang setiap seminggu sekali.
“Tujuan kami mengadakan uji coba adalah mencari kerangka tim yang lebih solid lagi jelang delapan besar,” jelasnya.
Miko menambahkan, Bina Bola Bontang selaku calon lawan, hanya dipantau sebatas beberapa pertandingan saja. Tetapi baginya, siapapun lawan yang dihadapi di delapan besar nanti semua sama saja, karena tim-tim yang lolos ini di delepan besar adalah tim-tim terbaik yang ada di Kota Taman.
“Kami selalu memberitahu pemain untuk selalu kompak, baik di dalam maupun di luar lapangan, karena terget kami di BSL ini adalah menjadi juara,” tegasnya.
Runner up grup B, Badak Selection juga bersiap. Pelatih Badak Selection, Santawi Hadrawi menuturkan, menjelang delapan besar timnya rutin menggelar latihan seminggu tiga kali, yakni Senin, Rabu, dan Sabtu. Kemudian di sela-sela latihan, dia memberikan latihan fisik kepada para pemain. Dia khawatir, lamanya jeda waktu membuat endurance pemain anjlok.
Selain itu, dia juga menggelar uji coba dengan tim yang lebih lemah dari timnya dengan tujuan mengukur kekuatan para pemainnya.
“Meski kami berikan fisik, tapi kami tidak memforsir para pemain kami berlebihan, melihat mereka adalah para pekerja dan karyawan Badak LNG yang memiliki jadwal kerja bergantian,” ungkapnya.
Bina Bola Bontang yang berstatus runner up grup A juga enggan terpeleset. Pelatih Matuliang mengatakan, tidak ada yang khusus dilakukan jelang perempatfinal. Bermaterikan pemain muda, pelatih berkumis itu hanya mengandalkan taktik dan strategi dalam menghadapi Remtal, yang dihuni oleh banyak pemain sarat pengalaman.
“Saya pribadi berharap, anak kami mampu mengaplikasikan strategi yang diberikan. Sehingga, semua dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan,” harapnya.
Pria yang karib disapa Matu ini berjanji akan memberikan tontonan terbaik. Dia pun berpesan kepada para pengadil di lapangan untuk bisa menjalankan perannya dengan baik ketika memimpin. “Segala sesuatu yang sudah dipersiapkan oleh tim, akan rusak dengan kepemimpinan pengadil yang tidak seimbang,” tuturnya.
Dua tim instansi, Indagkop FC dan Dinkes FC juga sama. Pelatih Indagkop FC, Doddy Rosdian memaparkan, dalam menghadapi delapan besar, timnya rutin melakukan latihan ekstra. Pasalnya, lawan di delapan besar merupakan tim kuat dari masing-masing grup.
“Dengan respect yang tinggi kepada semua tim lawan, Indagkop akan mengeluarkan permainan terbaik dengan target menjadi juara BSL 2016,” ujarnya.
Senada dikatakan pelatih Dinkes FC, Irwan “Tosiro”. Dia mengatakan, lantaran pemain tidak memiliki waktu latihan bersama, dikarenakan semua sibuk bekerja dan ketiadaan lapangan, dia pun menganjurkan kepada pemainnya untuk mempersiapkan diri masing-masing. Kendati demikian dia yakin hal ini bukanlah kendala bagi timnya. Karena sebelum BSL dimulai, para pemain sudah cukup siap.
“Semoga dengan waktu yang ada ini, pemain kami yang cedera bisa pulih kembali, agar saat delapan besar nanti, kami siap berlaga,” harapnya. (ver)
PS Remtal (juara grup C) Vs Bina Bola (runner up grup A)
PS IPLB (juara grup D) Vs Badak Selection (runner up grup B)
YKPP FC (juara grup A) Vs Dinkes FC (runner up grup C)
Bontang Post FC (juara grup B) Vs Indagkop FC (runner up grup D)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post